Sunday, October 15, 2017

Pertolongan Pertama Serangan Jantung

Serangan jantung merupakan salah satu momok menakutkan dalam bidang medis di Indonesia.

Bagaimana tidak, serangan ini bisa datang tiba-tiba dan tak jarang merenggut nyawa.

Apalagi hingga kini belum dapat diketahui apa saja tanda-tanda seseorang terserang penyakit jantung.

Serangan jantung bisa terjadi di mana saja dan kapan saja. Entah itu sedang bekerja di kantor, berolah raga, bahkan pada saat sedang tidur.

Sampai saat kini belum ada cara yang pasti agar terhindar dari serangan jantung, selain anjuran dokter untuk mengaplikasikan pola hidup sehat, seperti makan makanan sehat, istirahat cukup, rutin berolah raga, hingga menjauhi rokok.

Teka-teki penyebab serangan jantung memang masih menjadi pekerjaan rumah bagi dunia medis.

Meski demikian, setidaknya ada tindakan yang bisa dilakukan sebagai pertolongan pertama bila seseorang tiba-tiba terserang penyakit jantung di sekitar kita.

Kepala Departemen Kardiovaskuler FK UPH dan Staff Heart Center Siloam Lippo Vaillage, Dr dr Antonia Anna Lukito, SpJP(K), FIHA FSCAL, FAPSIC, menerangkan bahwa serangan jantung adalah pembekuan aliran darah.

Oleh karena itu, hal penting yang harus cepat dilakukan adalah mengencerkan pembekuan itu.

"Bila ada orang  disekitar kita terkena serangan jantung, tentu kita ingin menolong. Pertama- tama pasien ditidurkan, ditenangkan. Karena makin dia panik, makin gelisah, maka kebutuhan oksigennya makin tinggi sehingga serangan jantung makin luas," ujar Dr Anna, sapaannya, ditemui dalam pengenalan produk Philips Azurion di Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (28/9/2017).

Anna melanjutkan setelah itu, segera berikan aspirin untuk dikunyah. Bila tidak ada yang memiliki aspirin, dapat membelinya di warung terdekat karena aspirin dijual bebas. "Makanya saya anjurkan selalu sedia aspirin di rumah," katanya.

"Kenapa aspirin? Aspirin merupakan pengencer. Sedangkan serangan jantung itu terjadi karena pembekuan aliran darah. Makanya perlu dilakukan pengenceran bekuan dulu," bilang Anna.

Setelah itu, orang atau pasien tersebut harus secepatnya dibawa ke rumah sakit terdekat yang memiliki fasilitas ICU atau UGD untuk diberi pertolongan pertama.

Sember:
WartaKota Minggu, 15 Oktober 2017