Masyhuri:
Teman2 sekalian, baru saja saya dapat nasehat dari seorang sahabat milis, berikut nasehat tsb:
Bila engkau baik hati, bisa saja orang lain menuduhmu punya pamrih; tapi bagaimanapun, berbaik hatilah.
Bila engkau jujur dan terbuka, mungkin saja orang lain akan menipumu; tapi bagaimanapun, jujur dan terbukalah.
Bila engkau mendapat ketenangan dan kebahagiaan, mungkin saja orang lain jadi iri; tapi bagaimanapun, berbahagialah.
Bila engkau sukses, engkau akan mendapat beberapa teman palsu, dan beberapa sahabat sejati; tapi bagaimanapun, jadilah sukses.
Apa yang engkau bangun selama bertahun-tahun mungkin saja dihancurkan orang lain hanya dalam semalam; tapi bagaimanapun, bangunlah.
Kebaikan yang engkau lakukan hari ini, mungkin saja besok sudah dilupakan orang; tapi bagaimanapun, berbuat baiklah.
Bagaimanapun, berikan yang terbaik dari dirimu.Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Allah SWT. Ini bukan urusan antara engkau dan mereka.
salam,
MHR
Marsito:
Pak Masyhuri,
Kuncinya hanya 1 (satu), berbuat apapun sebaiknya dan seharusnya hanya dan untuk Allah. Insya Allah.
Begitu, kan Pak Edmart dan Pak STW.
Wass.ww.
Edhi Martono:
Pak Mhr, pak dokter, teman-teman lain:
Inti nasehat sahabat pak Masyhuri itu ada di tiga baris terakhir, ringkasnya dalam dalam enam kata: "Berikan darimu yang terbaik untuk AlLah"
edmart
Herbud:
Ysh mas M dan M (Masyhuri dan Marsito)
Betul kesimpulannya ya di bait terakhir itu :"Pada akhirnya, engkau akan tahu bahwa ini adalah urusan antara engkau dan Allah SWT.Ini bukan urusan antara engkau dan mereka".Jadi segala sesuatu... harus diniatkan karena Alloh, untuk mendapat kan ridho Alloh SWT.
Wassalam Herbud.
HTML
Wednesday, September 22, 2010
Friday, September 17, 2010
Dr. Sri Suryawati Terpilih Sebagai Second Vice-President INCB
Dalam sidang ke-98 International Narcotics Control Board (INCB) yang berlangsung di Vienna, Austria 3-14 Mei 2010 lalu telah memilih Dr. Sri Suryawati, Apt., staf pengajar Fakultas Kedokteran UGM sebagai Second Vice-President dan Chair of the Standing Commitee on Estimates. Posisi ini tentu sangat membanggakan sebab International Narcotics Control Board (INCB) berada dibawah Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Sebagai suatu badan kuasi-judisial independen yang berkedudukan di PBB, INCB bertugas untuk memonitor implementasi konvensi internasional PBB terkait pengawasan narkotika, psikotropika dan prekursor. Lingkup tugasnya memastikan bahwa kebutuhan narkotika dan psikotropika untuk kepentingan medis dan riset terpenuhi, dan tidak terjadi kebocoran masuk ke jalur ilegal.
Selain ini juga memastikan bahwa pengawasan untuk jalur ilegal dilakukan secara ketat baik ditingkat negara maupun secara internasional. Sehingga dalam menjalankan tugasnya INBC senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai badan internasional lain seperti WHO, Interpol, dan World Custom Organization (WCO).
"Raihan ini tentu tidak lepas dari kebaikan para pimpinan, Rektor, Dekan dan Kepala Bagian yang telah memberikan keleluasaan pada saya untuk berkecimpung di bidang ini," ucap Sri Suryawati, di Fakultas Kedokteran UGM, Kamis (5/8).
Suryawati menjelaskan INCB memiliki anggota 13 orang yang terdiri dari 10 orang birokrat yang diusulkan oleh pemerintah negaranya dan tiga orang ahli yang dinominasikan oleh World Health Organization (WHO) karena kepakarannya di bidang kedokteran, farmakologi dan farmasi. Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara berkembang (Afrika Selatan, China, India, Iran, Kolombia, Meksiko dan Thailand) yang warganegaranya bergabung dalam keanggotaan INCB. Sementara itu keanggotaan INCB ditentukan melalui pemilihan yang dilakukan oleh 53 negara yang tergabung dalam ECOSOC (UN-Economic and Social Council) yang berkedudukan di New York.
"Setelah terpilih tiap anggota bertugas atas dasar kapasitas pribadi yang indepen. Tidak mewakili negara ataupun kepentingan pihak manapun. Dengan keterwakilan Indonesia di lembaga ini sangat penting, sebab sebagai negara yang strategis di kawasan Asia dan memiliki perhatian serta berkepentingan besar dalam isu penangan masalah narkoba," koordinator Program S2-IKM UGM Minat Utama Kebijakan Obat.
Suryawati tercatat sebagai anggota INCB semenjak tahun 2007. Meski mengaku belum berkontribusi, namun pada tahun-tahun itu ia telah menunjukkan peran aktif yang sangat menentukan dalam berbagai pertemuan INCB. "Baru pada tahun 2009 saya diangkat sebagai Vice-Chairperson of the Standing Committee on Estimates," tuturnya.
Posisi sebagai Second Vice-President dan Chair of Standing Committee on Estimates tentu reputasi yang sangat membanggakan. Karena committee ini bekerja sepanjang tahun guna memastikan keseimbangan jumlah suplai dan kebutuhan serta kecukupan narkotika dan psikotropika untuk kepentingan medis dan penelitian. "Selain itu juga bertugas memastikan kecukupan untuk stok global. Saat ini hanya ada dua wanita di INCB, saya dan seorang wakil dari Jerman," tambahnya.
Dekan Fakultas Kedokteran UGM Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D memberikan apresiasi tinggi atas raihan ini. Ia berharap pengabdian semacam ini akan diikuti oleh para staf pengajar FK UGM lainnya. "Kiprah Dr. Sri Suryawati di INCB ini sangat membanggakan. Tidak hanya Fakultas Kedokteran UGM, tapi juga Bangsa Indonesia," paparnya. (Humas UGM/ Agung)
Sumber:
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2938
Sebagai suatu badan kuasi-judisial independen yang berkedudukan di PBB, INCB bertugas untuk memonitor implementasi konvensi internasional PBB terkait pengawasan narkotika, psikotropika dan prekursor. Lingkup tugasnya memastikan bahwa kebutuhan narkotika dan psikotropika untuk kepentingan medis dan riset terpenuhi, dan tidak terjadi kebocoran masuk ke jalur ilegal.
Selain ini juga memastikan bahwa pengawasan untuk jalur ilegal dilakukan secara ketat baik ditingkat negara maupun secara internasional. Sehingga dalam menjalankan tugasnya INBC senantiasa berkoordinasi dengan pemerintah dan berbagai badan internasional lain seperti WHO, Interpol, dan World Custom Organization (WCO).
"Raihan ini tentu tidak lepas dari kebaikan para pimpinan, Rektor, Dekan dan Kepala Bagian yang telah memberikan keleluasaan pada saya untuk berkecimpung di bidang ini," ucap Sri Suryawati, di Fakultas Kedokteran UGM, Kamis (5/8).
Suryawati menjelaskan INCB memiliki anggota 13 orang yang terdiri dari 10 orang birokrat yang diusulkan oleh pemerintah negaranya dan tiga orang ahli yang dinominasikan oleh World Health Organization (WHO) karena kepakarannya di bidang kedokteran, farmakologi dan farmasi. Indonesia merupakan salah satu dari delapan negara berkembang (Afrika Selatan, China, India, Iran, Kolombia, Meksiko dan Thailand) yang warganegaranya bergabung dalam keanggotaan INCB. Sementara itu keanggotaan INCB ditentukan melalui pemilihan yang dilakukan oleh 53 negara yang tergabung dalam ECOSOC (UN-Economic and Social Council) yang berkedudukan di New York.
"Setelah terpilih tiap anggota bertugas atas dasar kapasitas pribadi yang indepen. Tidak mewakili negara ataupun kepentingan pihak manapun. Dengan keterwakilan Indonesia di lembaga ini sangat penting, sebab sebagai negara yang strategis di kawasan Asia dan memiliki perhatian serta berkepentingan besar dalam isu penangan masalah narkoba," koordinator Program S2-IKM UGM Minat Utama Kebijakan Obat.
Suryawati tercatat sebagai anggota INCB semenjak tahun 2007. Meski mengaku belum berkontribusi, namun pada tahun-tahun itu ia telah menunjukkan peran aktif yang sangat menentukan dalam berbagai pertemuan INCB. "Baru pada tahun 2009 saya diangkat sebagai Vice-Chairperson of the Standing Committee on Estimates," tuturnya.
Posisi sebagai Second Vice-President dan Chair of Standing Committee on Estimates tentu reputasi yang sangat membanggakan. Karena committee ini bekerja sepanjang tahun guna memastikan keseimbangan jumlah suplai dan kebutuhan serta kecukupan narkotika dan psikotropika untuk kepentingan medis dan penelitian. "Selain itu juga bertugas memastikan kecukupan untuk stok global. Saat ini hanya ada dua wanita di INCB, saya dan seorang wakil dari Jerman," tambahnya.
Dekan Fakultas Kedokteran UGM Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D memberikan apresiasi tinggi atas raihan ini. Ia berharap pengabdian semacam ini akan diikuti oleh para staf pengajar FK UGM lainnya. "Kiprah Dr. Sri Suryawati di INCB ini sangat membanggakan. Tidak hanya Fakultas Kedokteran UGM, tapi juga Bangsa Indonesia," paparnya. (Humas UGM/ Agung)
Sumber:
http://www.ugm.ac.id/index.php?page=rilis&artikel=2938
Tuesday, September 14, 2010
KISAH SYAWALAN TLDJOG70 DI RM TARAKAN NGAYOGYAKARTA, 12 SEPT 2010.
Minngu pagi ini, 12 Sept 2010, pagi-pagi benar aku jalan cepat ke SunMor Bulaksumur. Gembira, sendirian. Sudah sebulan, karena puasa, aku tak berolahraga jalan kaki. Dengan 10 km perhari, pembuluh2 darah ke jantungku akan megar semua. Kolateralisasi, kata mas Haryadi, kardiologku.
Sampai Bulaksumur ternyata masih sepi. Aku jadi ingin mengecek acara syawalan. Kutelpon Ki Demang. Lima kali tak diangkat. Sialan. Prof gendheng ini pasti masih tidur kelonan. Ku telpon Surya, syawalannya besok ta, tanggal 13? Surya tergagap, lho ora ta, saiki. Lho kok saiki, bantahku. Iya saiki, kata Surya lagi. Sesuk!, saiki! Bah, Hp kumatikan. Surya cepat telpon Ning, konfirmasi, Ning malah bingung. Oya, saiki tgl telulas ya. Walah, edan kabeh. Surya cepat ambil sikap. Telp aku lagi, bener kok Nu, saiki. Wuah, aku harus cepat pulang, siap-siap.
Mobilku dipakai istri, sudah masuk ke RSU Muntilan (istriku benar2 buruh sing sregep banget). Mobil satunya dipakai anak2ku ngeterke sepupu2 yg berdatangan mubeng2. Aku harus mengalah pakai sepeda motor saja. Mau pakai si Pitung, takut nggak bisa jalan karena aku ingin menjemput si Sob. Berarti 96 Kg tambah 80kg. Jadi kupakai sepeda motor anakku mbarep, Yupiter MX biar sampai disana nanti baju2 temanku pada sobek2 semua hingga mereka wuda kabeh. Yupiter kunaiki, suaranya berdentam-dentam, kupasang booster mirip motornya Batman Begins, melayang bagai terbang di jl Monjali. Aku tak takut dicegat polisi, karena toh aku akan ketemu si AKBP Poer, jadi nggak bakalan ditilang aku malah dibayar (Poer misuh2 dengar ini).
Motor kuhentikan di depan Warung Sate Sobirin. Tutupan krekep. Kugedor pintu sengnya. Lalu kutelpon ke Hpnya. Oalah, Pak, aku lagi di Gunung Kidul, Wonosari, sak kulawarga, bakdan neng nggone mertua. Dingapura ya Pak, salamku nggo kanca2. Ya wis, maka kuterbangkan lagi motorku ke utara. Hyaat, utara lagi. Sampai RM Tarakan Baru. Kulihat halaman sudah penuh mobil teman2ku yang bagus2. Benar2 sugih kabeh kancaku Teladan ki. Kelompok The Haves TLDJog70. Tukang parkir terbengong-bengong melihatku datang bagaikan Batman Begins. Ben bae. Belum tahu siapa aku dia. Waduh.
Jam 12.00 tepat aku masuk rumah makan Tarakan. Disambut teman2, seperti biasa, dengan ejekan-ejekan. Dasar lalen, ra ngerti tanggal, ra ngombe obat. Biar saja. Itu tanda kasih sayang bukan? Nomer satu segera kutubruk Titik Ratna Sudewi. Piye Wiek, chemone, sukses ta, tahan ta? Apik, wis tiga kali. Wah rambutku brodol kabeh. Ia nampak tabah, dan cantik. Tak tambah kurus. Hanya matanya sedikit sendu. Maklum. Kehilangan suami tercinta, lalu dapat pula musibah seperti itu. Semoga prognosenya baik. Ewiek nampak bahagia dikelilingi teman2nya, putri2 disamoingnya dan para priya di depannya.
Naniek duduk disamping Ewiek. Ia tambah tua tambah cantik saja. Dulu waktu pulang sekolah nyepeda denganku ke Semaki ia tak secantik ini. Wuah. Sekarang Zuchron sampai tergiur dan menawarinya pulang nanti mau diboncengkan sepeda motor. Naniek menolak, nek mbiyen ra papa, katanya. Saiki malah ra papa, kata Zuch. Zuchron benar2 tak tahu diri. Awake sak kebo numpaki sepeda motor wis entek nggone, njur Naniek arep delehke ngendi? Teman2 tergelak-gelak semua.
Tapi Zuchron serius bisik2 denganku. Ia mau mantu, 6 Nop 2010, di Pendopo Taman Siswa, tapi jangan diumumkan sekarang, katanya. Kasihan kalau teman2 dari luar kota pada ingin datang. Lho piye ta, kataku, ya ra papa. Kalau mereka pada ingin datang itu pasti sekalian mau nostalgia ke Jogya. Mereka toh pasti sudah punya tempat nginap. Kalau nggak ya nanti biar dibantu Prof Ed ngurusnya. Akhirnya kuumumkan juga di akhir acara. Sekalian reuni di Pendopo Taman Siswa, sip.
Lalu Aminul dengan istri. Ya, ia harus didampingi istrinya sekarang. Ia mendekatiku dan mengeluh, sudah cuci darah tiga kali di JIH. Setiap kali sejuta. Minta diusahakan pakai Askes ke Sarjito. Lha rak tenan ta. Ada faktor-faktor X yg tak bisa kau tembus Nu, dia merasa aman dan terbiasa ke JIH, kata Yangti. Betul, aku setuju. Dari dulu kurasakan itu. Tapi sekarang, setelah harus cuci darah seminggu sekali dan tiap kali sejuta, padahal dengan Askes gratis, ia terpaksa berpikir ke Sarjito. Sorenya kutelpon Sumarni psikolog yg kerja di Sarjito untuk menyiapkan jalur yg dulu pernah kami siapkan. Semoga Aminul benar2 mau ke Sarjito karena, untuk orang yg punya fasilitas Askes, tak mungkin menyia-nyiakan hal ini untuk cuci darah selamanya.
Superstar tamu “number one” siang itu adalah Om Pasikom. Pakai topi baret putih khas jurnalis, baju putih dan celana jean warna krem, tas handbag kulit coklatnya bikinan Itali yg selalu ingin kucuri, sepatu kets, handycam dan kamera, dan Blackberry. Siapa dia? Itulah Jumhan Bintarto. Baretnya yg condong ke depan sangat serasi dengan kepalanya yang kotak persegi dan rambutnya yg dari dulu selalu pendek. Wajahnya yang putih nampak tampan, muda dan semringah. Si Om melanjutkan pelajaran BB nya padaku yg dulu terputus di Pangandaran. Blackbarry massenger, pasang pin, to invight teman, dll.
Edmart siang itu berpenampilan kaos hitam dan velana hitam. Cukup keren. Ning kaya bar layat. Biasanya Ki Demang memakai batik suteranya yg baguss. Seperti aku yg siang itu pakai batik biru yg kupadu dengan celana jean biru. Batik barusan kubeli di butik Nakula Sadewa mBeran Sleman yg akhir2 ini laris dikunjungi orang2 dari Jkarta atau tamu2 asing. Teman2 kalau ke Jogya harus lihat kesana, Batik setengah tulis dan cap 250rb, sedang tulis total 350rb, bisa titip saya aku ra mbati wis. Toh masih kalah dengan batiknya Hajar. Coklat tua dipadu dengan celana hitam dan cepatu cethok hitam mengkilat. Hajar memang seniman yang selalu parlente.
Ki Demang tak banyak berpidato formal, atau mungkin sudah pidato tadi karena aku terlambat. Ia lebih suka mendekati dan menyapa teman2 satu2. Bicara dari hati kehati, Ya, siang itu tak ada organ tunggal, musik atau menyanyi-menyanyi. Bicara glenak-glenik saja, geguyon parikena, nyek-nyekan, ngalem pol njur nggarap, grundelan, ngrasani. inilah gaya khas Jogya.
Siapakah tamu superstar kedua? Itu, kata Prof Ed sambil menunjuk ke jalan besar depan RM. Ada machluk mirip Hulk di film, lagi nyeberang jalan. Itulah, Antony, si pemain basket bal. Dia sregep lho kalau reuni di Jakarta, kata si Om. Wuah, kalau itu bukan gemuk lagi, ning kaya truk gandengan. Kethemek-methemek mantep. Ku yakin refleks basket di otaknya masih ada hingga kalau kulempar bola basket padanya, pasti akan ditangkap sigap dan didrebel dengan indah. Tapi sekarang bola njur ngglinding bareng tubuhnya. Antony masuk dengan kalem disambut gegap gempita. Bambang Budi, Poer, Zuchron berusaha memeluknya, mau cpika cipiki tapi perut ketemu perut menghalangi. Susah payah mereka berangkulan.
Ku tepuk si Hulk dari belakang. Ia menoleh, eh Inu, kowe pemain basket juga ta, mbiyen?, katanya. Ah, aku bahagia dia masih mengingatku sebagai pemain basket. Tapi meski dulu loncatan dan lemparanku mirip Michael Jordan, semua itu tak ada gunanya kalau ketabrak Antony, aku pasti ngglimpang cekakaran. Si Hulk ini terkenal dengan lemparan maut jarak jauhnya yang tak ada tandingannya, langsung: bleng. Yahud. Aku memotretnya berkali-kali dengan latar teman2 semua.
Tapi kuingin memotretnya bersama tiga Big Brother lainnya saja. Namun teman2 tak bisa dipenggak. Mereka uyel2an sampai ada yg di belakang yg naik meja. Gila, benar2 anak SMA. Ketika kutanya, si Hulk rupanya kerja sebagai jaksa di Palembang, pensiunnya nanti umur 62 th. Ketika hidangan gurameh bakar dan kepithing disajikan (Yangti sudah sangu cathut dari rumah), aku dengan Poer dan Hajar meraih piring ayam goreng kering kemlithik. Tapi kalah cepat dengan tangan besar si jaksa Hulk. Rupanya ia senang ayam goreng kering juga yg memang disini sangat enak. Kami tak menyentuh gurameh dan kepithing, tapi tiga piring ayam goreng menumpuk di tempat kami berempat. Sak balung-balunge.
Tamu superstar ketiga yg tak kuduga adalah sang ketua kemantren Jatim bersama nyonya, Herbud. Ia datang necis dengan baju sutera abu-abu kraag ho-cin-cu, celana hitam dan sepatu cethok hitam mengkilat. Semua teman dipeluk dan dicipika cipiki. Herbud bagai tamu kehormatan yg tak sempat duduk, ia berdiri berputar-putar ngobrol dengan semua. Ia bahkan tak sempat makan dan minum. Memang apalah artinye makan dalam kesempatan berharga untuk berbicara yg hanya setahun sekali ini?
Aku tak pernah menganggap Jafron Rifai tamu superstar dari Jakarta. Japong selalu kuanggap orang Jogya karena setiap kali reuni SMP dan SMA selalu hadir. Siang itu ia pakai hem koko putih berenda lengan panjang, seperti biasa sibuk memotret dan menyuting kita semua. Ia malah membawa hasil karyanya film-film Green Canyon Pangandaran. Dari rumah aku sudah membawa catatan2 dari tampilan komputerku ingin kutanyakan Japong. Di dunia ini cuma dia yg bisa menjelaskan tentang croping, editing, compress jadi sekian pixel, dengan perangkat ini dan itu.
Wacana tak kuduga bisa datang. Tinggal teman dekatnya, si Prof Suwarjono yg belum pernah muncul. Padahal ia pernah datang ke praktekku untuk anak perempuannya yg histeris waktu itu. Suwarjono dulu adalah ssaran tembak utam penggarapan si Emel di kelas. Wacono dari kantor agraria Sleman pindah ke . propinsi dan sekarang telah pensiun. Busananya rapi dan necis seperti pegawai kantoran.
Aku mengharap Chaiyatul Hujono, Gus Bowo, dan Suharyadi Maryanto datang, ternyata tidak. Chayatul pasti sibuk momong bayeknya (atau ibu bayeknya?). Malah datang dua priya besar2 yg masih kukenal wajahnya tapi lupa namanya. Kutanyakan pada Edmart, ternyata Bambang Budi dan Murtiyanto. Oh, ini ta Murtiyanto yg sering kubaca di mailist. Ia menyumpahiku sebagai lupa segala. Tapi tidak kok. Kalau wajah aku tak lupa. Tiga teman lainnya aku sudah lupa lagi namanya. Dan si Prof Biologi dari Surabaya itu, aduh mak, aku sudah lupa lagi.
Surya berfoto mejeng disamping si Hulk dkk dengan gaya miring seperti peragawti kuna, Irma Hadi Surya. Wanita yg bersama Ning menjadi tuan rumah ini nampak cantik dan seksi. Jauh lebih cantik dan “atractive” dari lima belas tahun lalu ketika aku kerja penelitian sama dia. Sayang Emel tak ada. Kalau ada pasti digarap habis-habisan dibandingkan waktu SMA dulu. Emel suka mbanding-mbandingkan dgn jaman dulu. Dan kami semua pasti terpingkal-pingal. Siapa sangka wanita yg bagai peragawati Irma Hadi Surya ini adalah doktor pharmakologi klinik UGM yg menjadi orang Indonesia satu-satunya yg pejabat WHO? Ya, bidang pengawasan narkotika. Sayang, orang2 UGM sendiri mungkin tidak pada tahu.
Aku sudah mengetahuinya sejak lama tapi Surya sendiri wanti-wanti untuk tidak mengumumkannya ke teman2. Kulihat di mailist kemarin ucapan selamat dari teman2 bertaburan. Ia berhak menerimanya. Tapi bagi kebanyakan teman2 putra, wanita cantik dan seksi ini bagai terselimut kabut misteri. Yang bahkan aku dan Edmart tak sanggup menjawab pertanyaan teman2. Tapi pada syawalan tahun lalu, sejumput rahasia teknik kehidupan diberikannya padaku. Yang ternyata sangat ampuh bagiku untuk menghadapi orang2 di kantorku yg menyebalkan. Waktu di rumah Janti, Asti ditawarinya kalau ke Jogya supaya menginap di rumahnya. Astihoet mengangguk. “Kau terpilih” bisikku di telinganya. Asti cuma “mlengeh”. Terpilih apa ta Nu?
Ketika Tumenggung Herbud sudah puas berbicara berputar-putar, teman2 minta foto bersama. Berarti harus keluar. Berarti pula syawalan telah berakhir tanpa ditutup Ki Demang. Memang tak pernah ada yang tegel nutup pemicaraan syawalan yg seakan tak ada habis2nya. Semua berjajar di depan RM Tarakan, yg njepret keponakannya Yang Ti dgn kamera2 titipan. Lalu pada pamitan satu persatu. Harjanti tak garap sekarang jadi wanita mandiri, tak diantar Mas Santosa. Ia menjawab manja, lha kalau malam aku ya minta diantar ta Nu. Lalu masuk ke mobil Merci nya yg besar. Mundur we ungkag-ungkeg. Tubuhnya yg seukuran istriku jelas ambles ditelan mobil.
Naniek akhirnya diantar Japong dengan Inova hitamnya. Mashuri disopiri teman kita yang, aku lupa namanya. Dan masih ada sekitar 15 org yg belum mau pulang. Ngobrol2 mengitari si Om Pasikom. Menanyakan, rancangan2nya yg hebat. Bandara itu 10 th lagi seperti apa ujudnya? Lha kalau gedung itu, 10 th lagi seperti apa? Si Om menjawab keras:
“Wuah, kamu itu kok pada bertanya sepuluh tahun lagi. Lha kita ini sepuluh tahun lagi seperti apa? Barangkali datang syawalan saja pakai teken!”.
“Atau malah tak bisa datang. Yang datang cucu kita. Si Mbah anfal! Wah!”.
“Atau cucu pun tak datang.....sudah........bablasss......hahahahaha”.
“Ya, satu persatu kita akan pergi......bablas.......hahahaha”.
“Dan yg rajin mencatat si Edmart. Tapi bukan berarti dia yg paling akhir. Barangkali dia malah.........hahaha”
Aku jengkel dan sebal dengan geguyon ra mutu ini. Tapi kusahut juga :
“Biasanya kalau profesor itu ndisiki”,
“Huahahahahahahaha.....”, meledak tawa teman2.
“Gari profesore disik sapa, Edmart pa Mashuri”, kata Juned Mata.
“Mashuri. Endi Mashuri. Lha wis mlayu ndisik ta. Wedi dewekne”, kata Ed.
“Huahahahahahaha........”.
Aku sebal, disamping takut, dengan geguyon yg mengerikan ini. Bukankah kita bertemu, berkumpul, reuni, dengan teman2 seangkatan di SMA ini untuk mengisi sisa-sisa hidup kita dengan kebahagiaan bersama teman2 dulu? Kita bisa merasakan betapa makna hidup kita selama ini, bisa melihat kembali “flashback” kehidupan kita dengan melihat mata teman2 kita (mataku wis katarak je). Lalu kenapa hal “bablas-bablasan” malah ditonjolkan, dinggo geguyon?
Ini hal yg ingin kulupakan. Hampir saja kukatakan, kalau aku yg dipanggil duluan, kalau nanti pas syawalan ada puntung rokok berasap datang melayang-layang, nah itu berarti aku yg datang. Tapi hal ini tak kukatakan. Wegah. Lalu kubentak teman2 itu untuk foto-foto bersama lagi. Nah, jepret-jepret-jepret. Surya, Herbud dan nyonya masih ada. Nah, sekarang berpisah. Syawalan yg membahagiyakan. Dan memuaskan. Menambah arti hidup. Mudah2an tahundepan masih bisa ketemu lagi. Dan tahun depannya lagi. Amin, Amin, Ya Robilalamin.****
Inu Wicaksana, Popongan, Si
Sampai Bulaksumur ternyata masih sepi. Aku jadi ingin mengecek acara syawalan. Kutelpon Ki Demang. Lima kali tak diangkat. Sialan. Prof gendheng ini pasti masih tidur kelonan. Ku telpon Surya, syawalannya besok ta, tanggal 13? Surya tergagap, lho ora ta, saiki. Lho kok saiki, bantahku. Iya saiki, kata Surya lagi. Sesuk!, saiki! Bah, Hp kumatikan. Surya cepat telpon Ning, konfirmasi, Ning malah bingung. Oya, saiki tgl telulas ya. Walah, edan kabeh. Surya cepat ambil sikap. Telp aku lagi, bener kok Nu, saiki. Wuah, aku harus cepat pulang, siap-siap.
Mobilku dipakai istri, sudah masuk ke RSU Muntilan (istriku benar2 buruh sing sregep banget). Mobil satunya dipakai anak2ku ngeterke sepupu2 yg berdatangan mubeng2. Aku harus mengalah pakai sepeda motor saja. Mau pakai si Pitung, takut nggak bisa jalan karena aku ingin menjemput si Sob. Berarti 96 Kg tambah 80kg. Jadi kupakai sepeda motor anakku mbarep, Yupiter MX biar sampai disana nanti baju2 temanku pada sobek2 semua hingga mereka wuda kabeh. Yupiter kunaiki, suaranya berdentam-dentam, kupasang booster mirip motornya Batman Begins, melayang bagai terbang di jl Monjali. Aku tak takut dicegat polisi, karena toh aku akan ketemu si AKBP Poer, jadi nggak bakalan ditilang aku malah dibayar (Poer misuh2 dengar ini).
Motor kuhentikan di depan Warung Sate Sobirin. Tutupan krekep. Kugedor pintu sengnya. Lalu kutelpon ke Hpnya. Oalah, Pak, aku lagi di Gunung Kidul, Wonosari, sak kulawarga, bakdan neng nggone mertua. Dingapura ya Pak, salamku nggo kanca2. Ya wis, maka kuterbangkan lagi motorku ke utara. Hyaat, utara lagi. Sampai RM Tarakan Baru. Kulihat halaman sudah penuh mobil teman2ku yang bagus2. Benar2 sugih kabeh kancaku Teladan ki. Kelompok The Haves TLDJog70. Tukang parkir terbengong-bengong melihatku datang bagaikan Batman Begins. Ben bae. Belum tahu siapa aku dia. Waduh.
Jam 12.00 tepat aku masuk rumah makan Tarakan. Disambut teman2, seperti biasa, dengan ejekan-ejekan. Dasar lalen, ra ngerti tanggal, ra ngombe obat. Biar saja. Itu tanda kasih sayang bukan? Nomer satu segera kutubruk Titik Ratna Sudewi. Piye Wiek, chemone, sukses ta, tahan ta? Apik, wis tiga kali. Wah rambutku brodol kabeh. Ia nampak tabah, dan cantik. Tak tambah kurus. Hanya matanya sedikit sendu. Maklum. Kehilangan suami tercinta, lalu dapat pula musibah seperti itu. Semoga prognosenya baik. Ewiek nampak bahagia dikelilingi teman2nya, putri2 disamoingnya dan para priya di depannya.
Naniek duduk disamping Ewiek. Ia tambah tua tambah cantik saja. Dulu waktu pulang sekolah nyepeda denganku ke Semaki ia tak secantik ini. Wuah. Sekarang Zuchron sampai tergiur dan menawarinya pulang nanti mau diboncengkan sepeda motor. Naniek menolak, nek mbiyen ra papa, katanya. Saiki malah ra papa, kata Zuch. Zuchron benar2 tak tahu diri. Awake sak kebo numpaki sepeda motor wis entek nggone, njur Naniek arep delehke ngendi? Teman2 tergelak-gelak semua.
Tapi Zuchron serius bisik2 denganku. Ia mau mantu, 6 Nop 2010, di Pendopo Taman Siswa, tapi jangan diumumkan sekarang, katanya. Kasihan kalau teman2 dari luar kota pada ingin datang. Lho piye ta, kataku, ya ra papa. Kalau mereka pada ingin datang itu pasti sekalian mau nostalgia ke Jogya. Mereka toh pasti sudah punya tempat nginap. Kalau nggak ya nanti biar dibantu Prof Ed ngurusnya. Akhirnya kuumumkan juga di akhir acara. Sekalian reuni di Pendopo Taman Siswa, sip.
Lalu Aminul dengan istri. Ya, ia harus didampingi istrinya sekarang. Ia mendekatiku dan mengeluh, sudah cuci darah tiga kali di JIH. Setiap kali sejuta. Minta diusahakan pakai Askes ke Sarjito. Lha rak tenan ta. Ada faktor-faktor X yg tak bisa kau tembus Nu, dia merasa aman dan terbiasa ke JIH, kata Yangti. Betul, aku setuju. Dari dulu kurasakan itu. Tapi sekarang, setelah harus cuci darah seminggu sekali dan tiap kali sejuta, padahal dengan Askes gratis, ia terpaksa berpikir ke Sarjito. Sorenya kutelpon Sumarni psikolog yg kerja di Sarjito untuk menyiapkan jalur yg dulu pernah kami siapkan. Semoga Aminul benar2 mau ke Sarjito karena, untuk orang yg punya fasilitas Askes, tak mungkin menyia-nyiakan hal ini untuk cuci darah selamanya.
Superstar tamu “number one” siang itu adalah Om Pasikom. Pakai topi baret putih khas jurnalis, baju putih dan celana jean warna krem, tas handbag kulit coklatnya bikinan Itali yg selalu ingin kucuri, sepatu kets, handycam dan kamera, dan Blackberry. Siapa dia? Itulah Jumhan Bintarto. Baretnya yg condong ke depan sangat serasi dengan kepalanya yang kotak persegi dan rambutnya yg dari dulu selalu pendek. Wajahnya yang putih nampak tampan, muda dan semringah. Si Om melanjutkan pelajaran BB nya padaku yg dulu terputus di Pangandaran. Blackbarry massenger, pasang pin, to invight teman, dll.
Edmart siang itu berpenampilan kaos hitam dan velana hitam. Cukup keren. Ning kaya bar layat. Biasanya Ki Demang memakai batik suteranya yg baguss. Seperti aku yg siang itu pakai batik biru yg kupadu dengan celana jean biru. Batik barusan kubeli di butik Nakula Sadewa mBeran Sleman yg akhir2 ini laris dikunjungi orang2 dari Jkarta atau tamu2 asing. Teman2 kalau ke Jogya harus lihat kesana, Batik setengah tulis dan cap 250rb, sedang tulis total 350rb, bisa titip saya aku ra mbati wis. Toh masih kalah dengan batiknya Hajar. Coklat tua dipadu dengan celana hitam dan cepatu cethok hitam mengkilat. Hajar memang seniman yang selalu parlente.
Ki Demang tak banyak berpidato formal, atau mungkin sudah pidato tadi karena aku terlambat. Ia lebih suka mendekati dan menyapa teman2 satu2. Bicara dari hati kehati, Ya, siang itu tak ada organ tunggal, musik atau menyanyi-menyanyi. Bicara glenak-glenik saja, geguyon parikena, nyek-nyekan, ngalem pol njur nggarap, grundelan, ngrasani. inilah gaya khas Jogya.
Siapakah tamu superstar kedua? Itu, kata Prof Ed sambil menunjuk ke jalan besar depan RM. Ada machluk mirip Hulk di film, lagi nyeberang jalan. Itulah, Antony, si pemain basket bal. Dia sregep lho kalau reuni di Jakarta, kata si Om. Wuah, kalau itu bukan gemuk lagi, ning kaya truk gandengan. Kethemek-methemek mantep. Ku yakin refleks basket di otaknya masih ada hingga kalau kulempar bola basket padanya, pasti akan ditangkap sigap dan didrebel dengan indah. Tapi sekarang bola njur ngglinding bareng tubuhnya. Antony masuk dengan kalem disambut gegap gempita. Bambang Budi, Poer, Zuchron berusaha memeluknya, mau cpika cipiki tapi perut ketemu perut menghalangi. Susah payah mereka berangkulan.
Ku tepuk si Hulk dari belakang. Ia menoleh, eh Inu, kowe pemain basket juga ta, mbiyen?, katanya. Ah, aku bahagia dia masih mengingatku sebagai pemain basket. Tapi meski dulu loncatan dan lemparanku mirip Michael Jordan, semua itu tak ada gunanya kalau ketabrak Antony, aku pasti ngglimpang cekakaran. Si Hulk ini terkenal dengan lemparan maut jarak jauhnya yang tak ada tandingannya, langsung: bleng. Yahud. Aku memotretnya berkali-kali dengan latar teman2 semua.
Tapi kuingin memotretnya bersama tiga Big Brother lainnya saja. Namun teman2 tak bisa dipenggak. Mereka uyel2an sampai ada yg di belakang yg naik meja. Gila, benar2 anak SMA. Ketika kutanya, si Hulk rupanya kerja sebagai jaksa di Palembang, pensiunnya nanti umur 62 th. Ketika hidangan gurameh bakar dan kepithing disajikan (Yangti sudah sangu cathut dari rumah), aku dengan Poer dan Hajar meraih piring ayam goreng kering kemlithik. Tapi kalah cepat dengan tangan besar si jaksa Hulk. Rupanya ia senang ayam goreng kering juga yg memang disini sangat enak. Kami tak menyentuh gurameh dan kepithing, tapi tiga piring ayam goreng menumpuk di tempat kami berempat. Sak balung-balunge.
Tamu superstar ketiga yg tak kuduga adalah sang ketua kemantren Jatim bersama nyonya, Herbud. Ia datang necis dengan baju sutera abu-abu kraag ho-cin-cu, celana hitam dan sepatu cethok hitam mengkilat. Semua teman dipeluk dan dicipika cipiki. Herbud bagai tamu kehormatan yg tak sempat duduk, ia berdiri berputar-putar ngobrol dengan semua. Ia bahkan tak sempat makan dan minum. Memang apalah artinye makan dalam kesempatan berharga untuk berbicara yg hanya setahun sekali ini?
Aku tak pernah menganggap Jafron Rifai tamu superstar dari Jakarta. Japong selalu kuanggap orang Jogya karena setiap kali reuni SMP dan SMA selalu hadir. Siang itu ia pakai hem koko putih berenda lengan panjang, seperti biasa sibuk memotret dan menyuting kita semua. Ia malah membawa hasil karyanya film-film Green Canyon Pangandaran. Dari rumah aku sudah membawa catatan2 dari tampilan komputerku ingin kutanyakan Japong. Di dunia ini cuma dia yg bisa menjelaskan tentang croping, editing, compress jadi sekian pixel, dengan perangkat ini dan itu.
Wacana tak kuduga bisa datang. Tinggal teman dekatnya, si Prof Suwarjono yg belum pernah muncul. Padahal ia pernah datang ke praktekku untuk anak perempuannya yg histeris waktu itu. Suwarjono dulu adalah ssaran tembak utam penggarapan si Emel di kelas. Wacono dari kantor agraria Sleman pindah ke . propinsi dan sekarang telah pensiun. Busananya rapi dan necis seperti pegawai kantoran.
Aku mengharap Chaiyatul Hujono, Gus Bowo, dan Suharyadi Maryanto datang, ternyata tidak. Chayatul pasti sibuk momong bayeknya (atau ibu bayeknya?). Malah datang dua priya besar2 yg masih kukenal wajahnya tapi lupa namanya. Kutanyakan pada Edmart, ternyata Bambang Budi dan Murtiyanto. Oh, ini ta Murtiyanto yg sering kubaca di mailist. Ia menyumpahiku sebagai lupa segala. Tapi tidak kok. Kalau wajah aku tak lupa. Tiga teman lainnya aku sudah lupa lagi namanya. Dan si Prof Biologi dari Surabaya itu, aduh mak, aku sudah lupa lagi.
Surya berfoto mejeng disamping si Hulk dkk dengan gaya miring seperti peragawti kuna, Irma Hadi Surya. Wanita yg bersama Ning menjadi tuan rumah ini nampak cantik dan seksi. Jauh lebih cantik dan “atractive” dari lima belas tahun lalu ketika aku kerja penelitian sama dia. Sayang Emel tak ada. Kalau ada pasti digarap habis-habisan dibandingkan waktu SMA dulu. Emel suka mbanding-mbandingkan dgn jaman dulu. Dan kami semua pasti terpingkal-pingal. Siapa sangka wanita yg bagai peragawati Irma Hadi Surya ini adalah doktor pharmakologi klinik UGM yg menjadi orang Indonesia satu-satunya yg pejabat WHO? Ya, bidang pengawasan narkotika. Sayang, orang2 UGM sendiri mungkin tidak pada tahu.
Aku sudah mengetahuinya sejak lama tapi Surya sendiri wanti-wanti untuk tidak mengumumkannya ke teman2. Kulihat di mailist kemarin ucapan selamat dari teman2 bertaburan. Ia berhak menerimanya. Tapi bagi kebanyakan teman2 putra, wanita cantik dan seksi ini bagai terselimut kabut misteri. Yang bahkan aku dan Edmart tak sanggup menjawab pertanyaan teman2. Tapi pada syawalan tahun lalu, sejumput rahasia teknik kehidupan diberikannya padaku. Yang ternyata sangat ampuh bagiku untuk menghadapi orang2 di kantorku yg menyebalkan. Waktu di rumah Janti, Asti ditawarinya kalau ke Jogya supaya menginap di rumahnya. Astihoet mengangguk. “Kau terpilih” bisikku di telinganya. Asti cuma “mlengeh”. Terpilih apa ta Nu?
Ketika Tumenggung Herbud sudah puas berbicara berputar-putar, teman2 minta foto bersama. Berarti harus keluar. Berarti pula syawalan telah berakhir tanpa ditutup Ki Demang. Memang tak pernah ada yang tegel nutup pemicaraan syawalan yg seakan tak ada habis2nya. Semua berjajar di depan RM Tarakan, yg njepret keponakannya Yang Ti dgn kamera2 titipan. Lalu pada pamitan satu persatu. Harjanti tak garap sekarang jadi wanita mandiri, tak diantar Mas Santosa. Ia menjawab manja, lha kalau malam aku ya minta diantar ta Nu. Lalu masuk ke mobil Merci nya yg besar. Mundur we ungkag-ungkeg. Tubuhnya yg seukuran istriku jelas ambles ditelan mobil.
Naniek akhirnya diantar Japong dengan Inova hitamnya. Mashuri disopiri teman kita yang, aku lupa namanya. Dan masih ada sekitar 15 org yg belum mau pulang. Ngobrol2 mengitari si Om Pasikom. Menanyakan, rancangan2nya yg hebat. Bandara itu 10 th lagi seperti apa ujudnya? Lha kalau gedung itu, 10 th lagi seperti apa? Si Om menjawab keras:
“Wuah, kamu itu kok pada bertanya sepuluh tahun lagi. Lha kita ini sepuluh tahun lagi seperti apa? Barangkali datang syawalan saja pakai teken!”.
“Atau malah tak bisa datang. Yang datang cucu kita. Si Mbah anfal! Wah!”.
“Atau cucu pun tak datang.....sudah........bablasss......hahahahaha”.
“Ya, satu persatu kita akan pergi......bablas.......hahahaha”.
“Dan yg rajin mencatat si Edmart. Tapi bukan berarti dia yg paling akhir. Barangkali dia malah.........hahaha”
Aku jengkel dan sebal dengan geguyon ra mutu ini. Tapi kusahut juga :
“Biasanya kalau profesor itu ndisiki”,
“Huahahahahahahaha.....”, meledak tawa teman2.
“Gari profesore disik sapa, Edmart pa Mashuri”, kata Juned Mata.
“Mashuri. Endi Mashuri. Lha wis mlayu ndisik ta. Wedi dewekne”, kata Ed.
“Huahahahahahaha........”.
Aku sebal, disamping takut, dengan geguyon yg mengerikan ini. Bukankah kita bertemu, berkumpul, reuni, dengan teman2 seangkatan di SMA ini untuk mengisi sisa-sisa hidup kita dengan kebahagiaan bersama teman2 dulu? Kita bisa merasakan betapa makna hidup kita selama ini, bisa melihat kembali “flashback” kehidupan kita dengan melihat mata teman2 kita (mataku wis katarak je). Lalu kenapa hal “bablas-bablasan” malah ditonjolkan, dinggo geguyon?
Ini hal yg ingin kulupakan. Hampir saja kukatakan, kalau aku yg dipanggil duluan, kalau nanti pas syawalan ada puntung rokok berasap datang melayang-layang, nah itu berarti aku yg datang. Tapi hal ini tak kukatakan. Wegah. Lalu kubentak teman2 itu untuk foto-foto bersama lagi. Nah, jepret-jepret-jepret. Surya, Herbud dan nyonya masih ada. Nah, sekarang berpisah. Syawalan yg membahagiyakan. Dan memuaskan. Menambah arti hidup. Mudah2an tahundepan masih bisa ketemu lagi. Dan tahun depannya lagi. Amin, Amin, Ya Robilalamin.****
Inu Wicaksana, Popongan, Si
Friday, September 3, 2010
RAHASIA KEKUATAN SEL DAN NUR ENERGI ILLAHI
Allah menciptakan manusia bermula dari sebutir sel, kemudian sel itu membelah diri menjadi dua, empat, delapan, enam belas, tigapuluh dua…… dan terus hingga jumlahnya menjadi milyaran. Allah memciptakan tubuh manusia dari kumpulan milyaran sel yang hidup. Setiap saat ada sel yang rusak dan mati kemudian digantikan dengan sel baru yang sehat dan segar. Sepanjang kehidupan kita akan terus menerus terjadi proses penggatian sel yang rusak dengan sel baru yang segar. Jika proses pergantian sel yang rusak dan mati ini terganggu maka tubuh kita akan menjadi sakit, tubuh akan dipenuhi dengan sel yang rusak dan mati. Apabila proses ini terus berlanjut dan proses penggantian sel yang rusak dengan sel baru terhalang atau berhenti sama sekali, maka tubuh akan menjadi rusak dan berlanjut dengan datangnya kematian.
Sel tubuh yang sehat dan kuat akan membentuk tubuh yang sehat dan kuat demikian pula sel tubuh yang sakit, lemah dan rusak akan membentuk tubuh yang lemah dan berpenyakitan. Untuk menjamin tubuh tetap sehat dan bugar kita harus menjamin bahwa proses penggantian sel yang lemah dan rusak atau mati didalam tubuh kita dengan sel baru yang sehat dan segar tetap berjalan dengan baik sepanjang masa. Sel yang sehat dan kuat mampu mengalahkan berbagai penyakit yang datang menyerang tubuh, dan menjaga agar organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Tubuh yang memiliki sel lemah sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan lambung, rematik, asam urat dan lain sebagainya. Tubuh juga sangat rentan terhadap serangan penyakit tumor, kanker, HIV dan penyakit harian seperti migrain, flu, batuk, letih, lesuh, tidak bergairah, dan cepat capek. Sel tubuh yang sehat dan kuat mampu mengatasi serangan berbagai penyakit seperti tersebut diatas.
Setiap sel hidup yang ada didalam tubuh kita memiliki energi yang disebut energi sel. Kuat tidaknya energi sel yang tersimpan didalam setiap sel menjadi tolok ukur bagi sehat atau tidaknya sel tubuh kita. Energi sel bisa dibangkitkan dan dipelihara dengan latihan tertentu. Guru Mufid seorang pakar Energi sel yang membuka sekolah informal pelatihan energi sel di Jogyakarta menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk membangkitkan dan merawat energi sel didalam tubuh kita yaitu dengan latihan olah nafas (Daya Prana), menyerap energi alam (Reiki) dan melakukan amalan ilmu hikmah seperti puasa, wirid dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan ketiga metode tersebut kita bisa membangkitkan dan merawat energi sel yang tersimpan dalam setiap sel tubuh kita dan mempercepat proses penggatian sel yang rusak atau mati dengan sel baru yang kuat, sehat dan segar.
Berbagai penyakit yang diderita manusia umumnya terjadi karena kekagagalan tubuh dalam mengatisipasi berbagai penyakit dan virus yang datang menyerang. Penyakit juga bisa muncul akibat kekacauan metabolisme tubuh, kegagalan fungsi organ tubuh seperti jantung, liver, ginjal, lambung, pankreas dan munculnya sel liar seperti kanker dan tumor. Jika tubuh terlanjur mendapat serangan berbagai penyakit diatas efek penyakit tersebut bisa dikurangi bahkan disembuhkan dengan menggunakan energi sel yang dibangkitkan didalam tubuh setiap orang.
Ada beberapa faktor yang amat berpengaruh terhadap energi sel didalam tubuh manusia antara lain fikiran dan perasaan, pola isirahat, pola makan, dan olah raga yang teratur. Berfikir dan merasa positip akan membangkitkan energi positip pada sel, berfikir dan merasa negatip akan menimbulkan kerusakan, kelemahan dan berakhir dengan matinya sel tersebut hal ini disebut juga sebagai munculnya energi negatif pada sel. Fikiran dan perasaan negatif antara lain merasa sedih, kecewa, dengki, jengkel, menderita, tertekan, terhina, dikucilkan. Fikiran dan perasaan positif antara lain, gembira, puas, ridho, ikhlas, bahagia, mulia dan dihargai, dihormati, dan lain sebagainya. Perhatikan apa fikiran dan perasaan yang menguasai fikiran dan hati anda semua itu akan berpengaruh pada energi yang muncul didalam sel tubuh anda.
Istirahat yang cukup, makan secukupnya dan tidak berlebihan diiringi dengan olah raga yang teratur dapat membangkitkan energi posisitip pada biosel. Sebaliknya kurang istirahat, makan tidak teratur dan berlebihan, serta tidak pernah berolah raga dapat menimbulkan kekacauan pada energi Sel. Sehingga sel tubuh menjadi lemah, sakit, rusak dan pada akhirnya akan mati. Seharusnya sel yang mati segera digantikan dengan sel baru yang sehat, kuat dan segar, namun karena sel tubuh yang ada dipenuhi oleh energi negatif maka proses penggantian dengan sel baru berjalan lambat atau malah gagal sama sekali. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tubuh akan dipenuhi oleh sel yang rusak dan berbagai penyakit yang mendatangkan rasa tidak nyaman.
orang-meditasi
Banyak cara dilakukan orang untuk mempertahankan dan meningkatkan energi sel didalam tubuh masing masing antara lain dengan latihan olah nafas seperti senam taichi, waitankung, senam tera, meditasi, yoga, Reiki, membaca wirid dzikir, sholat khusuk, tadabbur Qur’an, puasa, dan lain sebagainya. Kondisi fisik yang lemah, sakit-sakitan , tidak memiliki gairah hidup, menggambarkan kondisi sel tubuh yang lemah. Dengan merubah pola fikir, perasaan dan melakukan latihan seperti diatas energi sel akan bangkit dan merubah kondisi fisik menjadi sehat, penuh gairah dan semangat hidup.
Membangkitkan energi sel dalam tubuh.
Tubuh manusia terdiri atas unsur fisik (materi) dan ruhani, setiap sel tubuh manusia juga terdiri atas unsur materi dan ruhani . Latihan fisik dan olah nafas akan menguatkan unsur fisik dari sel tubuh manusia, sedang do’a, wirid dan kalimat affirmasi yang dibaca akan menguatkan unsur rohani dari sel tersebut. Dengan menggabung latihan olah nafas, olah fikiran dengan do’a, wirid dan kalimat affirmasi, unsur fisik dan rohani sel tubuh akan menjadi kuat dan memancarkan energi yang disebut energi sel. Energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Orang yang memiliki energi sel kuat dan prima insya Allah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan berbagai penyakit, dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Unsur Fisik atau materi dari energi sel akan musnah bersamaan dengan hancurnya jasad ketika datangnya kematian. Sedangkan unsur rohani dari energi sel ini merupakan Energi Nur Ilahi yang akan tetap abadi mengikuti unsur Ruh manusia yang tetap hidup didalam barzakh, dan padang mahsyar kelak. Energi ini akan terlihat sebagai cahaya yang memancar dari tubuh orang mukmin pada hari berbangkit sebagaimana disebutkan dalam surat At Tahrim ayat 8 :
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At Tahrim 8 )
Unsur rohani (spiritual) dari Energi sel merupakan Nur Ilahi yang bersifat kekal dan tetap menyertai Ruh kemanapun ia pergi. Setelah datang kematian Ruh masih terus melanjutkan perjalanan hidupnya dialam barzakh, kemudian pada hari berbangkit akan dikumpulkan dipadang Mahsyar dan setelah dihisab terus melanjutkan perjalananya menyeberangi lautan api Neraka yang amat panas, selanjutnya berdiam di taman syurga yang tinggi, atau akan tetap tinggal didalam api Neraka yang amat panas. Energi Nur Ilahi melindungi orang yang bersangkutan dalam perjalanan panjang tersebut. Itulah energi yang kekal dan abadi sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 96 :
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An Nahl 96)
Guru Mufid seorang pakar kesehatan di Jogyakarta telah menemukan formulasi pelatihan untuk membangkitkan energi sel ini. Beliau menggabungkan metode meditasi olah nafas, Reiki dan, ilmu hikmah yang memanfatkan do’a serta wirid untuk membangkitkan energi tersebut dan menamakan metode tersebut dengan QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT). Metode ini sangat mudah dipelajari karena sesuai dengan akal sehat, alamiah juga tuntunan agama dan sudah dikenalkan ke masyarakat di Yogya dan sekitarnya sejak tahun 2003. Sampai sekarang sekolah informal olah jiwa dan energi sel QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT). yang beliau dirikannya sudah mendidik banyak masyarakat dari berbagai profesi mulai dokter, psikolog, pengacara, ulama, pengusaha, pegawai negeri, dosen, guru, karyawan swasta, mahasiswa hingga anak SMP yang tersebar diberbagai kota di Indonesia. Ilmu ini merupakan inti sari dari 3 ilmu utama dalam dunia metafisik yaitu prana, reiki dan ilmu hikmah. Oleh karena itu sangat cocok dipelajari oleh praktisi keilmuan yang belum menemukan format keilmuannya ,metode ini sangat mudah dipelajari .
http://www.fadhilza.com/2009/12/tadabbur/rahasia-kekuatan-sel-dan-energi-nur-ilahi.html#more-901
Sel tubuh yang sehat dan kuat akan membentuk tubuh yang sehat dan kuat demikian pula sel tubuh yang sakit, lemah dan rusak akan membentuk tubuh yang lemah dan berpenyakitan. Untuk menjamin tubuh tetap sehat dan bugar kita harus menjamin bahwa proses penggantian sel yang lemah dan rusak atau mati didalam tubuh kita dengan sel baru yang sehat dan segar tetap berjalan dengan baik sepanjang masa. Sel yang sehat dan kuat mampu mengalahkan berbagai penyakit yang datang menyerang tubuh, dan menjaga agar organ tubuh tetap berfungsi dengan baik.
Tubuh yang memiliki sel lemah sangat rentan terhadap serangan berbagai penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kolesterol, diabetes, gagal jantung, gagal ginjal, gangguan lambung, rematik, asam urat dan lain sebagainya. Tubuh juga sangat rentan terhadap serangan penyakit tumor, kanker, HIV dan penyakit harian seperti migrain, flu, batuk, letih, lesuh, tidak bergairah, dan cepat capek. Sel tubuh yang sehat dan kuat mampu mengatasi serangan berbagai penyakit seperti tersebut diatas.
Setiap sel hidup yang ada didalam tubuh kita memiliki energi yang disebut energi sel. Kuat tidaknya energi sel yang tersimpan didalam setiap sel menjadi tolok ukur bagi sehat atau tidaknya sel tubuh kita. Energi sel bisa dibangkitkan dan dipelihara dengan latihan tertentu. Guru Mufid seorang pakar Energi sel yang membuka sekolah informal pelatihan energi sel di Jogyakarta menjelaskan bahwa ada tiga cara untuk membangkitkan dan merawat energi sel didalam tubuh kita yaitu dengan latihan olah nafas (Daya Prana), menyerap energi alam (Reiki) dan melakukan amalan ilmu hikmah seperti puasa, wirid dan lain sebagainya. Dengan menggabungkan ketiga metode tersebut kita bisa membangkitkan dan merawat energi sel yang tersimpan dalam setiap sel tubuh kita dan mempercepat proses penggatian sel yang rusak atau mati dengan sel baru yang kuat, sehat dan segar.
Berbagai penyakit yang diderita manusia umumnya terjadi karena kekagagalan tubuh dalam mengatisipasi berbagai penyakit dan virus yang datang menyerang. Penyakit juga bisa muncul akibat kekacauan metabolisme tubuh, kegagalan fungsi organ tubuh seperti jantung, liver, ginjal, lambung, pankreas dan munculnya sel liar seperti kanker dan tumor. Jika tubuh terlanjur mendapat serangan berbagai penyakit diatas efek penyakit tersebut bisa dikurangi bahkan disembuhkan dengan menggunakan energi sel yang dibangkitkan didalam tubuh setiap orang.
Ada beberapa faktor yang amat berpengaruh terhadap energi sel didalam tubuh manusia antara lain fikiran dan perasaan, pola isirahat, pola makan, dan olah raga yang teratur. Berfikir dan merasa positip akan membangkitkan energi positip pada sel, berfikir dan merasa negatip akan menimbulkan kerusakan, kelemahan dan berakhir dengan matinya sel tersebut hal ini disebut juga sebagai munculnya energi negatif pada sel. Fikiran dan perasaan negatif antara lain merasa sedih, kecewa, dengki, jengkel, menderita, tertekan, terhina, dikucilkan. Fikiran dan perasaan positif antara lain, gembira, puas, ridho, ikhlas, bahagia, mulia dan dihargai, dihormati, dan lain sebagainya. Perhatikan apa fikiran dan perasaan yang menguasai fikiran dan hati anda semua itu akan berpengaruh pada energi yang muncul didalam sel tubuh anda.
Istirahat yang cukup, makan secukupnya dan tidak berlebihan diiringi dengan olah raga yang teratur dapat membangkitkan energi posisitip pada biosel. Sebaliknya kurang istirahat, makan tidak teratur dan berlebihan, serta tidak pernah berolah raga dapat menimbulkan kekacauan pada energi Sel. Sehingga sel tubuh menjadi lemah, sakit, rusak dan pada akhirnya akan mati. Seharusnya sel yang mati segera digantikan dengan sel baru yang sehat, kuat dan segar, namun karena sel tubuh yang ada dipenuhi oleh energi negatif maka proses penggantian dengan sel baru berjalan lambat atau malah gagal sama sekali. Jika hal ini dibiarkan terus menerus tubuh akan dipenuhi oleh sel yang rusak dan berbagai penyakit yang mendatangkan rasa tidak nyaman.
orang-meditasi
Banyak cara dilakukan orang untuk mempertahankan dan meningkatkan energi sel didalam tubuh masing masing antara lain dengan latihan olah nafas seperti senam taichi, waitankung, senam tera, meditasi, yoga, Reiki, membaca wirid dzikir, sholat khusuk, tadabbur Qur’an, puasa, dan lain sebagainya. Kondisi fisik yang lemah, sakit-sakitan , tidak memiliki gairah hidup, menggambarkan kondisi sel tubuh yang lemah. Dengan merubah pola fikir, perasaan dan melakukan latihan seperti diatas energi sel akan bangkit dan merubah kondisi fisik menjadi sehat, penuh gairah dan semangat hidup.
Membangkitkan energi sel dalam tubuh.
Tubuh manusia terdiri atas unsur fisik (materi) dan ruhani, setiap sel tubuh manusia juga terdiri atas unsur materi dan ruhani . Latihan fisik dan olah nafas akan menguatkan unsur fisik dari sel tubuh manusia, sedang do’a, wirid dan kalimat affirmasi yang dibaca akan menguatkan unsur rohani dari sel tersebut. Dengan menggabung latihan olah nafas, olah fikiran dengan do’a, wirid dan kalimat affirmasi, unsur fisik dan rohani sel tubuh akan menjadi kuat dan memancarkan energi yang disebut energi sel. Energi tersebut dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan.
Orang yang memiliki energi sel kuat dan prima insya Allah memiliki daya tahan yang tinggi terhadap serangan berbagai penyakit, dan memiliki kemampuan untuk menyembuhkan diri dan orang lain dari berbagai penyakit yang dideritanya. Unsur Fisik atau materi dari energi sel akan musnah bersamaan dengan hancurnya jasad ketika datangnya kematian. Sedangkan unsur rohani dari energi sel ini merupakan Energi Nur Ilahi yang akan tetap abadi mengikuti unsur Ruh manusia yang tetap hidup didalam barzakh, dan padang mahsyar kelak. Energi ini akan terlihat sebagai cahaya yang memancar dari tubuh orang mukmin pada hari berbangkit sebagaimana disebutkan dalam surat At Tahrim ayat 8 :
Hai orang-orang yang beriman, bertobatlah kepada Allah dengan tobat yang semurni-murninya, mudah-mudahan Tuhan kamu akan menghapus kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai, pada hari ketika Allah tidak menghinakan Nabi dan orang-orang yang beriman bersama dengan dia; sedang cahaya mereka memancar di hadapan dan di sebelah kanan mereka, sambil mereka mengatakan: “Ya Tuhan kami, sempurnakanlah bagi kami cahaya kami dan ampunilah kami; sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu”. (At Tahrim 8 )
Unsur rohani (spiritual) dari Energi sel merupakan Nur Ilahi yang bersifat kekal dan tetap menyertai Ruh kemanapun ia pergi. Setelah datang kematian Ruh masih terus melanjutkan perjalanan hidupnya dialam barzakh, kemudian pada hari berbangkit akan dikumpulkan dipadang Mahsyar dan setelah dihisab terus melanjutkan perjalananya menyeberangi lautan api Neraka yang amat panas, selanjutnya berdiam di taman syurga yang tinggi, atau akan tetap tinggal didalam api Neraka yang amat panas. Energi Nur Ilahi melindungi orang yang bersangkutan dalam perjalanan panjang tersebut. Itulah energi yang kekal dan abadi sebagaimana disebutkan dalam surat an Nahl ayat 96 :
Apa yang di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (An Nahl 96)
Guru Mufid seorang pakar kesehatan di Jogyakarta telah menemukan formulasi pelatihan untuk membangkitkan energi sel ini. Beliau menggabungkan metode meditasi olah nafas, Reiki dan, ilmu hikmah yang memanfatkan do’a serta wirid untuk membangkitkan energi tersebut dan menamakan metode tersebut dengan QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT). Metode ini sangat mudah dipelajari karena sesuai dengan akal sehat, alamiah juga tuntunan agama dan sudah dikenalkan ke masyarakat di Yogya dan sekitarnya sejak tahun 2003. Sampai sekarang sekolah informal olah jiwa dan energi sel QUANTUM PSIKOTERAPY ILLAHI TRAINING (QPIT). yang beliau dirikannya sudah mendidik banyak masyarakat dari berbagai profesi mulai dokter, psikolog, pengacara, ulama, pengusaha, pegawai negeri, dosen, guru, karyawan swasta, mahasiswa hingga anak SMP yang tersebar diberbagai kota di Indonesia. Ilmu ini merupakan inti sari dari 3 ilmu utama dalam dunia metafisik yaitu prana, reiki dan ilmu hikmah. Oleh karena itu sangat cocok dipelajari oleh praktisi keilmuan yang belum menemukan format keilmuannya ,metode ini sangat mudah dipelajari .
http://www.fadhilza.com/2009/12/tadabbur/rahasia-kekuatan-sel-dan-energi-nur-ilahi.html#more-901
Subscribe to:
Posts (Atom)