Saturday, October 23, 2010

HATI-HATI PENIPUAN

Sudjendro:

Ass Wr Wb,
Teman2 TldJOG70 ysh,
Berikut ini saya teruskan email masuk ke alamat email saya dari United Nation dengan judul Greeting To You. Saya yakin email ini adalah bentuk penipuan ulangi penipuan karena selama ini saya belum pernah berhubungan dengan lembaga internasional tersebut apa lagi Ban Ki Moon/General Secretary United Nation. Lebih mencurigakan lagi ia minta data kartu ATM. Kalau teman2 menerima email semacam itu harap hati2 tidak usah diperhatikan.
Salam hati-hati,
-sudjendro-

----- Pesan Diteruskan ----
Dari: United Nation official.email1@btin.com ikan.

Terkirim: Kam, 21 Oktober, 2010 22:24:07
Judul: Greeting To You


The United Nations have agreed to compensate all the people that have an
unfinished transaction or international Fund transfer that failed due
to Government problem or those that have been Frauded in the Internet
by dubious Individuals.
The sum of one milllion punds sterling was issued to each of
you .We found your name in our list as one of the beneficiary and that
is why we are contacting you through this medium. This have been
agreed upon and have been signed.
You are advised now to contact Dr Philip Walters of
Intercontinental Bank Plc via his .
as he is our representative who isincharge of disposing the bank draft to
you.
You are to confirm the following information
from Dr Philip Walters.
for the immediate delivery of your ATM card.
Full Names (Surname First).......
Current Address...................
Country ........................
Telephone ............
Age.....................
Contact him immediately with the requested information above for
your International Bank ATM card . Have a nice day
and Hope you use this Money Wisely

Regards,
BAN KI-MOON
(General Secretary United Nation)

Emel:

Mas Djendro,

Benar apa yg disampaikan sampean. Saya juga terima email itu. Bahkan sdh 4 kali dg menggunakan bhs Inggris dg alamat pengirim dan kata2 yg berbeda. Awal2nya dg kata2 meyakinkan, tapi setelah ber-kali2, malah jadi lucu. Pada intinya mereka memberitahukan bahwa kita mendapatkan hadiah sebesar 1jt pound sterling (whualah...enak banget!) dan meminta data2 pribadi kita...

Barangkali kalo teman2 lain juga mendapatkan hal yg sama, artinya alamat email kita sdh kepegang mereka...

Jangan tergiur dan percaya dg emai2 spt itu...(Itu kalo basa Jawanya: waton mbacot, he-he-he...)
Cari duit kok aneh2 ya...
Emel

Yang Uti:

Dear teman2,
Terimakasih infonya. Memang orang tipu2 makin lama makin pinter. Tentang email, kadang memang terlihat meyakinkan, namun mesti ada ganjilnya. Ada baiknya dicermati alamat emailnya. Username nya bisa apa saja, tapi kalau lembaga resmi internasional belakangnya @binternet.com ya memang agak aneh.. mestinya .int atau .org
Salam hangat,
Yang Uti

Hitapriya:

Para Kanca : mas Jendro, mas Emel lan mbak Surya,

Matur nuwun para kanca, wis kersa paring pepiling bab mail seko komputer sing anej2.

Salam. Hit.

Herbud:

Betul sobat2, walaupun bukan ke e mail saya.. tapi ke alamat e mail nyonya saya...juga sudah berulang kali hal seperti itu....
Ternyata orang luar negeri pun juga suka menipu dg gaya spt itu ya....he..he.. Atau jangan2 orang kita yg pura2 jadi orang luar negeri ya...whuahahaa.
Wassalam Herbud.

Edhi Martono:

Rekan2:

Beberapa waktu yang lalu mas Didiek Iswardana juga menghubungi saya memberitahu kalau beliau mendapat email yang menarik dari seseorang yang beralamat di Cote d'Ivoire. Saya katakan saja, gak usah diperhatikan. Itu cara orang-orang untuk:

a. Memeras kita. Dalam banyak peristiwa (saya pernah baca di Reader's Digest cerita orang yang mengikuti "perintah" email tersebut karena seperti bang Mochtar bilang, tawarannya menggiurkan) jika ditindaklanjuti maka justru kita yang akan kehilangan banyak dana: mereka minta dikirim sekian ribu dollar untuk urusan ini, urusan itu dst. Karena iming2nya jutaan (poundsterling lagi), maka beberapa ribu dollar nampaknya tidak banyak. Tapi jika diikuti terus, yang jutaan itu gak akan pernah terlihat ... So, stop here. Never follow!

b. Memanipulasi info tentang diri kita. Karena biasanya melalui email gelap tsb kita lalu diminta mengirim nama, profesi, alamat, no telepon, alamat email, kadang-kadang juga usia. Ini yang kadang2 dipakai untuk giliran berikutnya menipu teman2 kita. Dengan email "aspal" tersebut lalu dikirim berita bahwa si pemilik email lagi "terdampar" di luar negeri, kehilangan dompet dan semua identitas, mohon dikirimi pinjaman dst, dst. Saya yakin beberapa rekan pernah dapat surat semacam itu.

Supaya terhindar, satu trik saja: email semacam itu TIDAK USAH DILAYANI. Bahkan meski nampak seperti asli, perhatikan alamat pengirimnya. Benar kata Yang Uti, lembaga berreputasi alamat emailnya tentu tidak ecek-ecek. Saya sering mendapat kiriman dari mereka yang mengaku manajemen Yahoo, atau Hotmail, atau yang sejenis dengan itu, yang mengatakan bahwa layanan email mau ditutup, mohon dikirimi info pelanggan lengkap dengan passwordnya. Tidak pernah saya beri. Layanan email yang asli dan dapat diandalkan/reliable TIDAK AKAN PERNAH MEMINTA PASSWORD PELANGGANNYA. Password adalah privasi yang seharusnya hanya diketahui oleh pemiliknya saja. Begitu email meminta password Anda, yakinlah bahwa itu orang yang akan memanfaatkan Anda, jangan dituruti.

Jadi kalau dapat kiriman email dari Bank atau representasinya dari Nigeria, Burkina Faso, Cote d'Ivoire atau Ivory Coast dan sebangsanya, IGNORE. Semenjak saya menggunakan alamat email saya 15 tahun yang lalu (1995), sudah tak terhitung tawaran2 sejenis datang kepada saya (diminta jadi perantara, diminta jadi "beneficiary", menang lotere jutaan dollar atau jutaan euro, diminta bantuan/sumbangan yang mengatasnamakan orang terkenal dll) dan sebagian besar masuk ke folder Spam. Berarti memang aslinya adalah "junk-mail". AlhamdulilLah sampai sekarang karena tidak saya layani, tidak membawa akibat yang merugikan.

If something sounds too good to be true--I'm sure matter of factly it is too good to be true ... So, once again: IGNORE.

nuwun
em

Masyhuri:

mas Pur, Yang Ti, Edmart, Herbud, emel, sudjendro, dkk
Yang ngirimi tidak hanya dari Nigeria tapi sudah menglobal Eropa, arab, Asia, Amerika, Australia bahkan dari dalam negeri sudah ada yang berani ngirim.
Mas Edmart, apa buktinya kalau itu semua menipu?sudah menyelidiki?
Karena keinginan tahu, saya pernah menuruti dari yang paling mudah (tinggal menerima kiriman transfer uang) sampai yang deg-degan. Prinsip saya jangan sampai mengeluarkan uang dulu supaya jangan sampai ketipu. Berikut ceritera yang deg-degan. Ada tawaran menerima uang. Ada dukumen yang harus ditandatangani. Awalnya minta pertemuan di Afrika, lalu di Timur Tengah, lalu di Malaysia, lalu di Jakarta. Karena saya nggak mau akhirnya dia mau datang di Jogja. Dia tilpun sudah sampai di Bandara Adisucipto tapi siapkan uang Rp 25 Juta. Saya bilang nggak punya akhirnya turun jadi Rp 12 juta. Saya bilang saya nggak punya uang, kalau mau saya kasih yang jauh lebih banyak, kalau uangnya sudah ada di rekening saya. selesai??? Saya takutnya dia bawa bodygard dan malah ganti merampok, karena itu saya juga siap2 pegang no hp mahasiswa Afrika yang gede2 dan dengan bahasa yang sama. Alhamdulillah nggak ada apa2 sampai sekarang. Kalau saja saya polisi, kan nggak takut karena punya pasukan dan malah bisa menangkap penipu tadi. Sekarang saya ingat mas Pur, Kolonel Polisi teman kita, apakah Polisi sudah menangani perkara ini? saya yakin pak Polisi atau keluarganya juga pernah dikirimi email semacam itu.. Bagaimana mas Pur?
salam,
MHR

Edhi Martono:

He he, pak Masyhuri sungguh bersikap sebagai ilmiawan sejati: tidak mau percaya sebelum mencoba dan ada bukti. Lha kalau saya ditanya buktinya, ya hanya karena saya pernah baca peringatan dari sumber terpercaya--lebih dapat dipercaya daripada surat elektronik nyasar tsb--untuk ngati-ati ditambah sedikit waspada saja. Intinya kan karena kita tidak tahu siapa yang ada di sana (pengirim email aneh2 itu), maka perlu hati-hati, tidak mudah terbujuk. Nampaknya banyak surat sesungguhnya memanipulasi salah satu sifat dasar manusia: memperoleh sesuatu yang hebat dengan cara semudah-mudahnya. Kalau kita semata mengikuti keinginan dan kemaruk ... Yaah, pokoknya hati-hati kan tidak ada jeleknya. Mudah-mudahan selalu dianugerahi kewaspadaan!

mangga,
em

No comments:

Post a Comment