Bekatul atau rice bran selama ini hanya digunakan sebagai pakan ternak. Belum banyak yang mengetahui bahwa lapisan luar dari beras hasil penggilingan padi ini ternyata mengandung komponen bioaktif pangan yang bermanfaat bagi kesehatan. Bekatul dapat diperolah sebanyak 10 persen dari hasil penggilingan padi, yang terdiri dari lapisan aleurone beras ( rice kernel), endosperm, dan germ .
Data dari Departemen Pertanian, diperkirakan pada tahun 2006 produksi beras nasional mencapai angka 54,74 juta ton (Tempo Interaktif, 6 Juli 2006). Sebagai perbandingannya di Amerika Serikat bahwa 10 persen dari total produksi beras dapat dihasilkan bekatul, sehingga dari 54,75 juta ton produksi beras nasional diperkirakan akan dihasilkan 5,5 juta ton bekatul. Potensi bahan baku yang sangat berlimpah jumlahnya tersebut, sehingga perlu dilakukan usaha-usaha pemanfaatan bekatul sebagai pangan fungsional.
Hipertensi (tekanan darah tinggi) dan hiperlipidemia (berlebihnya jumlah lemak) merupakan dua kondisi penyebab penyakit kardiovaskuler dan aterosklerosis. Dua penayakit ini merupakan penyebab kematian yang semakin meningkat jumlahnya, termasuk di Indonesia.
Richard J. FitzGerald dari Universitas of Limerick, Limerick, Irlandia menyebutkan bahwa penurunan 5 mmHg tekanan darah sama artinya dengan menurunkan resiko penyakit kardiovaskuler sebanyak 16 persen. Oleh karena itu usaha-usaha yang dilakukan oleh para peneliti pangan dan gizi adalah mendapatkan komponen bioaktif yang terdapat dalam bahan pangan, salah satunya adalah pemanfaatan bekatul sebagai bahan untuk mencegah hipertensi dan hiperlipidemia.
Manfaat bekatul
Fraksi lemak dari bekatul telah banyak dilaporkan memberikan efek menurunkan jumlah lemak darah (hipolipidemia) dengan uji pada hewan percobaan maupun manusia. Minyak bekatul menurunkan kadar kolesterol darah dan low density lipoprotein cholesterol (LDL-kolesterol), serta dapat meningkatkan kadar high density lipoprotein cholesterol (HDL-kolesterol) darah.
Kemampuan fraksi lemak bekatul disebabkan adanya komponen oryzanol dan kemampuan lainnya dari bahan yang tidak tersabunkan.
Selain itu fraksi non-lemak bekatul ternyata juga memiliki efek hipolipidemia yang sama dengan fraksi lemak. Selain dapat memberikan efek hipolipidemia, penelitian penulis menyebutkan bahwa manfaat lain dari fraksi ini ternyata memiliki kemampuan untuk menurunkan tekanan darah secara nyata. Percobaan tersebut menggunakan tikus stroke-prone spontaneously hypertensive rats (SHRSP). SHRSP adalah spesies tikus yang secara genetik mengalami hipertensi dan hiperlipidemia.
Fraksi non-lemak diperoleh dengan ektraksi menggunakan ethanol yang dilanjutkan dengan ekstraksi menggunakan Driselase .
Driselase adalah nama produk enzim komersial untuk degradasi dinding sel tanaman yang terdiri dari selulase, silanase, dan laminarise.
Asam ferulat dan total fenol adalah komponen biaoktif yang saat ini diketahui terdapat di dalam fraksi bekatul sehingga dapat menurunkan tekanan darah dan lemak darah, disamping tentunya tokotrienol dan gamma-oryzanol yang sebelumnya telah diketahui sebagai senyawa antioksidan.
Mekanisme penurunan tekanan darah oleh asam ferulat yaitu dengan menghambat kerja enzim angiotensin I-converting enzyme (ACE); suatu enzim yang bertanggung jawab terjadinya peningkatan tekanan darah.
Penelitian penulis juga mebuktikan hal tersebut dimana terjadi penurunan aktivitas ACE.
Mekanisme terjadinya penurunan lemak darah diduga melalui peningkatan kapasitas pengikatan LDL reseptor. Mekanisme lain yang juga berperan dalam penurunan kolesterol darah adalah peningkatan aktivitas enzim cholesterol-7 alpha-hydroxylase (Cyp7a1), suatu enzim yang bertanggung jawab dalam proses biosintesis asam empedu.
Peningkatan aktivitas enzim ini akan menstimulir konversi kolesterol menjadi asam empedu, sehingga dapat menyebabkan terjadinya penurunan kolesterol dalam darah.
Makanan suplemen
Meskipun penelitian diatas diperoleh dari percobaan menggunakan hewan, namun data yang diperoleh dapat diekstrapolasikan ke manusia. Data yang didapatkan sebagai informasi awal untuk dijadikan kajian lebih lanjut pemanfaatan fraksi non-lemak bekatul sebagai bahan untuk menurunkan tekanan darah dan jumlah lemak darah pada penderita hipertensi dan hiperlipidemia.
Saat ini penggunaan bekatul sebagai suplementasi telah banyak dilakukan, misalnya pada pengolahan biskuit, kue, dan lain-lain. Pemanfaatan bekatul yang telah diawetkan sebagai makanan sarapan sereal, dengan perbandingan (persentase) tepung beras: bekatul dari 90:10 sampai dengan 30:70. Substitusi bekatul padi 15 persen pada tepung terigu dilaporkan memberikan hasil yang optimal terhadap penerimaan cookies dan roti manis. Substitusi ini dapat meningkatkan kandungan serat pangan (hemiselulosa, selulosa, dan lignin) dan niasin pada produk (Muchtadi et al., 1995).
Mengkonsumsi bekatul sebagai suplementasi produk-produk olahan, diharapkan dapat dijadikan saran yang paling tepat untuk mendapatkan manfaat kesehatannya.
Bekatul Organik
Dalam proses penggilingan padi organik menjadi beras organik, didapat produk sampingan selain beras organik. Produk tersebut adalah bekatul organik.
Sedangkan bekatul organik sendiri merupakan hasil sampingan dari penggilingan beras organik.
Komposisi bekatul organik terdiri dari 97.5% kulit ari beras (hasil penggilingan) dan 2,5% beras menir yang digiling
Kandungan dan kegunaan Bekatul untuk Kesehatan
Kandungan Gizi Apa Saja Yang Terdapat Dalam Bekatul?
Bekatul sangat kaya akan kandungan karbohidrat, protein, lemak dan asam lemak esensial, dietary fibre (serat pangan untuk pencernaan), antioksidan seperti vitamin E Kompleks (tokoferol, tokotrienol, oryzanol) serta vitamin B Kompleks (B1, B2, B3, B5, B6, B12, dan B15).
Selain mengandung zat-zat gizi dan vitamin tersebut, bekatul juga mengandung fraksi-fraksi mineral yang sangat bermanfaat seperti: Kalsium (Ca), Magnesium (Mg), Mangan (Mn), zat besi (Fe), Kalium (K), seng (Zn), dan lain-lain.
Apa Keistimewaan Dari Bekatul?
Keistimewaan dari bekatul adalah jika dibandingkan dengan bahan makanan lainnya, bekatul memiliki kandungan vitamin B15 (Pangamic Acid) yang paling tinggi. Vitamin ini berfungsi untuk menyempurnakan rangkaian proses meabolisme dalam tubuh. Selain itu, zat-zat gizi dan vitamin yang terkandung dalam bekatul seperti vitamin B1, B2, B3, B5, B6, B12, B15, inosital, fitat, asam ferulat, tokoferol, tokotrienol, dan orizanol merupakan elemen-elemen yang sangat esensial dalam sistem metabolisme tubuh kita.
Penyakit-Penyakit Apa Saja Yang Dapat Disembuhkan Dengan Bantuan Bekatul?
1. Asma
2. Gondok
3. Diabetes
4. Jantung
5. Obesitas (Kegemukan)
6. Hipertensi
7. Kolesterol Tinggi
8. Arterioklerosis
9. Hati
10. Stroke
11. Osteoporosis
12. Pegal dan Nyeri Otot
13. Sembelit
14. Kista Ovarium
15. serta dapat pula meningkatkan gairah seksual
Apa Saja Efek Samping Mengkonsumsi Bekatul?
1. Kadang-kadang terjadi diare pada permulaan mengkonsumsi bekatul, tapi selanjutnya kita akan terbiasa. Jika terjadi diare, dosisnya bisa dikurangi.
2. Kadang-kadang menimbulkan asa mual bagi penderita maag. Bagi yang mengidap penyakit ini disarankan minum bekatul lebih encer dan diminum sekaligus.
Bagaimana Tata Cara
Mengkonsumsi Bekatul? Untuk Menjaga Kesehatan atau Stamina
1. Dikonsumsi setia pagi dan sore hari masing-masing 2 sendok makan penuh yang diseduh dengan 1 gelas air panas. Agar rasanya lebih enak bisa dicampur dengan bahan makanan dan minuman lain seperti gula merah, gula pasir, gula obat (bagi penderita diabetes), susu, coklat, sup, bubur kacang hijau, havermut instan, atau santan kelapa. Sebagai Makanan Tambahan untuk Pengobatan
2. Sebagai makanan tambahan, dosis yang dianjurkan sebagai berikut:dimulai dengan 2 sendok makan penuh pada pagi dan sore hari, jika perlu, dosis dapat ditingkatkan menjadi 2 sendok makan penuh pada pagi, siang, dan sore hari.
3. Disamping
mengkonsumsi bekatul, disarankan tetap mengkonsumsi obat dari dokter.