Monday, January 30, 2012

Mau Sehat? Jadilah Orang Religius

Melakukan olahraga teratur dibarengi konsumsi makanan bergizi seimbang selama ini selalu didengung-dengungkan oleh para pakar kesehatan sebagai resep jitu dalam menjaga tubuh tetap sehat dan bugar. Tetapi alangkah baiknya jika Anda tidak melupakan unsur religius dalam menunjang kesehatan seperti berdoa atau pun bermeditasi.

Berbagai studi ilmiah mengklaim, melakukan doa dan meditasi secara teratur dapat menjadi faktor penting dalam meningkatkan kualitas kesehatan dan memperpanjang usia hidup seseorang.
Di Amerika Serikat misalnya, praktik-praktik religius kini menjadi salah satu terapi alternatif yang paling banyak dilakukan. Studi di University of Rochester misalnya menemukan, lebih dari 85 persen orang yang menderita sakit memilih untuk berdoa. Prosentase ini jauh lebih tinggi dibandingkan yang memilih menjalani pengobatan herbal atau pengobatan medis lainnya. Hal ini semakin membuktikan bahwa doa sungguh-sungguh efektif dalam membantu penyembuhan.

Banyak orang percaya bahwa berdoa dapat membantu meringankan stres, yang merupakan salah satu faktor risiko utama untuk penyakit. Disamping juga ampuh untuk membuat pikiran tetap positif dan menjadi orang kuat dalam menjalani setiap permasalahan hidup.

Dr Herbert Benson, seorang spesialis jantung dari Harvard Medical School dan seorang pionir dalam bidang pengobatan pikiran/ tubuh mengatakan bahwa respon relaksasi akan terjadi ketika seseorang berdoa atau meditasi. Pada saat itu, metabolisme tubuh akan menurun, denyut jantung melambat, tekanan darah turun, dan napas menjadi lebih tenang dan lebih teratur.
Dalam risetnya Herbert Benson menemukan bahwa melakukan praktik spiritual dalam jangka panjang dan setiap hari membantu menonaktifkan gen yang memicu percepatan kematian sel dan peradangan. Menurut Benson, pikiran dapat mempengaruhi ekspresi gen seseorang. Dan ini adalah bukti menarik bagaimana doa dapat mempengaruhi fungsi tubuh pada tingkat yang paling dasar.
Sementara itu, Dr Andrew Newberg, direktur Center for Spirituality and Mind University of Pennsylvania telah melakukan penelitian terhadap para Buddha Tibet saat melakukan meditasi dan Biarawati Fransiskan ketika berdoa. Hasil memperlihatkan bahwa terjadi penurunan aktivitas pada bagian otak yang berkaitan dengan kesadaran dan orientasi spasial. Peneliti juga menemukan bahwa doa dan meditasi dapat meningkatkan kadar dopamin, yang berhubungan dengan peningkatan rasa sukacita.

Sebuah riset National Institutes of Health menemukan bahwa orang yang berdoa setiap hari terbukti memiliki risiko lebih rendah terkena hipertensi (40 persen) ketimbang mereka yang berdoa secara tidak teratur. Bahkan, penelitian di Dartmouth Medical School menemukan bahwa pasien dengan keyakinan agama yang kuat di mana harus menjalani operasi jantung, tiga kali lebih mungkin untuk cepat pulih ketimbang mereka yang kurang religius.

Studi lain juga menunjukkan bahwa doa meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu untuk mengurangi keparahan dan frekuensi dari berbagai penyakit.

http://health.kompas.com/read/2012/01/20/1522012/Mau.Sehat.Jadilah.Orang.Religius

Thursday, January 26, 2012

10 Kiat agar Tak Tertular Flu

Flu tergolong penyakit yang mestinya dapat dicegah. Banyak kasus flu yang sebetulnya tak perlu diderita hanya karena lalai atau mungkin tidak tahu cara mencegahnya.

Jangan anggap enteng flu. Khusus bagi yang sudah berusia lanjut, serangan flu umumnya lebih berat dibanding bila menimpa mereka yang lebih muda. Selain karena sistem kekebalan tubuh mereka yang memasuki usia uzur sudah kian menurun, tipe virus flu yang masuk ke dalam tubuh juga belum tentu sama.

Kita mengenal tiga keluarga besar tipe virus flu (tipe A, B, dan C). Masing-masing tipe punya sekian banyak anggota keluarganya sendiri.
Perangai anggota keluarga masing-masing tipe virus flu juga tidak sama derajat keganasannya. Ada yang jinak, ada pula yang ganas luar biasa. Flu yang lazim menyerang penduduk Eropa, misalnya, tidak seperti di Indonesia, umumnya tergolong jenis virus flu yang ganas, dan sering amat mematikan. Wabah flu awal abad XX di Spanyol, menelan ratusan ribu korban tewas.

Oleh karena tidak semua virus, termasuk virus flu, ada obat antinya, kunci pamungkas mencegah virus flu masih tetap hanya ada dua cara, yakni dengan meningkatkan daya tahan tubuh dan mengurangi kemungkinan tubuh dimasuki oleh virus.

Di bawah ini beberapa tip bagaimana agar flu yang mengancam di musim penghujan ini tidak sampai menimpa kita. Apa sajakah yang perlu dikerjakan?

1. Minta vaksin flu.
Bagi yang sudah uzur dianjurkan untuk mendapatkan suntikan vaksin flu selama musim flu datang. Namun, tidak semua jenis virus bisa ditangkal dengan vaksin flu.

Dari waktu ke waktu vaksin flu disempurnakan dengan kandungan jenis-jenis vaksin oleh tipe virus flu yang tengah menimbulkan wabah. Namun, selain berbeda tipe virusnya, bukan kejadian jarang muncul jenis virus yang lolos dari upaya penangkalan, saking beragamnya jenis dan strain virus flu yang ada. Belum lagi kemungkinan virusnya berubah tabiat (mutasi), sehingga sebuah vaksin menjadi tak lagi poten menangkalnya.

2. Jauhi diri dari paparan dingin.
Orang Barat menjuluki flu sebagai catch cold atau terpapar dingin. Memang, semakin lama dan sering tubuh terpapar yang serba dingin (udara, air mandi, ruangan berpendingin, minuman dingin, angin), semakin lemah ketahanan tubuh, dan kian rentan untuk gampang terserang virus (apa saja).

Kita tahu, bibit penyakit virus hanya bisa dilawan dengan mengandalkan daya tahan tubuh. Kalau daya tahan menurun, pertahanan tubuh akan jebol, dan flu atau penyakit oleh virus lainnya berpotensi bakal menjangkiti. Hanya bila pertahanan tubuh kokoh saja, virus yang sudah masuk ke dalam tubuh akan bisa ditumpas dan orang batal jatuh sakit flu.

Itu sebab selama tubuh hanya ditumpangi oleh virus flu saja, pemberian obat antibiotika, yang paling kuat sekalipun, menjadi mubazir karena virus tak bisa ditumpas oleh antibiotika jenis dan generasi apa pun. Selain sia-sia mengeluarkan uang untuk yang tak perlu, tubuh sudah dibebani oleh efek samping antibiotikanya.

Kasus flu sejatinya tidak perlu diberi antibiotika. Di Indonesia, flu umumnya dianggap penyakit enteng. Orang masih tetap melakukan aktivitas hariannya di kantor, sekolah, dan kegiatan luar rumah lainnya.

Penyakit flu yang tadinya hanya dihuni oleh virus saja, akibat tubuh dalam kondisi sudah diperlemah oleh serangan virus, bibit penyakit lain akan mudah ikut mendompleng memasuki tubuh, lalu muncul penyakit baru. Dengan cara itu, penyakit flu di Indonesia umumnya sering berkepanjangan, dan malah bisa berkomplikasi.

Tidak jarang flu berkembang menjadi infeksi THT lain (infeksi tenggorok, kerongkongan, hidung, atau congekan), selain kemungkinan terinfeksi oleh kuman pendompleng yang memasuki paru-paru juga (bronchopneumonia, pneumonia).

Itu pula alasan kenapa mereka yang sedang flu sebaiknya tinggal di rumah. Selain berpotensi merugikan diri sendiri, dalam keadaan flu berada di luar rumah akan menyebarkan virusnya ke udara di sekitar pasien, terlebih bila berada di ruangan (yang dirancang tertutup tak berventilasi) berpendingin.

3. Perkuat tubuh.
Dengan beristirahat dan menu bergizi tinggi selama musim hujan, tubuh diperkuat ketahanannya. Selain dengan cara menghangatkan tubuh (minum hangat, mandi hangat, balur obat gosok), pilih pula menu bergizi tinggi, khususnya berpotein tinggi (telur, susu, daging), tak cukup menu sayur-mayur belaka (sayur bening).

Orang Barat biasa menghidangkan sup ayam hangat selama tubuh terpapar di udara dingin. Hindarkan mandi hujan, embusan angin, berada di udara terbuka. Buat kita dapat memilih minuman penghangat badan (wedang jahe, bandrek, bajigur, atau sekoteng), khususnya sehabis tubuh mandi hujan, berenang dingin, wisata pantai.

4. Hindari pergi ke tempat-tempat keramaian.
Selagi musim hujan, dan banyak orang sedang sakit flu, sebaiknya tidak bepergian ke tempat-tempat keramaian kalau tidak perlu sekali. Kalau bisa ditunda sebaiknya tidak mengunjungi pasar tradisional, supermarket, mal, bioskop, terminal, stasiun, ruang tunggu puskesmas, rumah sakit, sekolah, ruang pesta. Di tempat-tempat orang berkerumun, virus flu, termasuk jenis virus lain, terbang bertebaran di udara, dan hidung kita menghirup udaranya.

5. Kurangi rokok dan alkohol.
Kedua jenis zat ini berpotensi menurunkan ketahanan tubuh. Merokok ”melukai” selaput lendir saluran napas, sehingga menjadikan saluran napas lebih rentan dimasuki virus. Ruangan yang berasap rokok, memperlemah kondisi saluran napas orang-orang yang menghirupnya juga (passive smoker).

6. Rajin basuh tangan dengan sabun.
Tangan dan jemari kita dapat menjadi sumber pemindahan virus yang melekat dari lingkungan tempat kita melakukan aktivitas, seperti kantor, sekolah, dan kamar kecil di tempat-tempat umum. Studi tentang ini sudah dikerjakan sewaktu SARS mewabah dulu.

Tangan kita tentu bersentuhan dengan pegangan pintu kamar mandi, pintu mobil, tombol lift, gagang telepon, lembaran atau kepingan uang, permukaan meja, kursi, dan segala yang disentuh banyak orang. Dari sana virus yang sudah mencemari segala yang disentuh (oleh pengidap flu) bisa berpindah ke jemari tangan kita.

Pengidap flu perlu tahu diri untuk tidak seenaknya bersin dan batuk-batuk di rungan yang banyak orangnya, selain sepatutnya rajin membasuh tangan juga (sebab pasti sudah memegang liang hidung dan mulutnya yang bervirus).

Orang lain yang berdekatan dengan pasien flu, berbicara, dan terancam cemaran virusnya, perlu lebih sering membasuh tangan, dan tidak sembarang memegang hidung (mengupil, membersihkan liang hidung), atau mulut. Biasakan menggunakan saputangan, atau tisu, untuk membersihkan liang hidung atau mulut. Lewat kedua liang itulah virus flu akan memasuki tubuh, termasuk virus flu burung (avian influenzae).

7. Membersihkan liang hidung setiap pulang bepergian.
Ya, selama bepergian ke luar rumah, terlebih selama musim flu berjangkit, nyaris tak ada udara yang tidak tercemar virus flu, terlebih di lingkungan yang ada pasien flu. Hampir pasti udara yang kita hirup selama di luar rumah, ada virus flunya. Termasuk bila di rumah ada yang sedang sakit flu.

Bagaimanapun keadaannya, jauh lebih baik bila segera membersihkan liang hidung dengan sabun, setiap kali pulang bepergian, sambil berulang-ulang dengan cara sekuat-kuatnya mengembus-embuskan udara hidung selama dibersihkan. Dengan cara demikian sekurang-kurangnya gerombolan virus yang mungkin sudah mengendon di situ akan terpelanting keluar dari liang hidung sebelum sempat bersarang, dan berbiak.

8. Berkumur-kumur dan tidak kurang tidur.
Virus flu memasuki tubuh lewat liang hidung dan rongga mulut. Selain saluran hidung harus terjaga bersih, mulut pun perlu kokoh pertahanannya. Untuk itu ada baiknya lebih sering berkumur.

Selain bisa memilih seduhan daun sirih (ada daya antisepsisnya), dapat juga memakai obat kumur yang dibeli bebas di apotek. Dengan cara demikian kita berupaya mengenyahkan bibit penyakit yang mungkin sudah mulai mengendap di rongga mulut, termasuk bila yang masuk virus flu.

Selain berkumur, tentu menggosok gigi, khususnya sebelum tidur malam. Rongga mulut yang kotor juga memperlemah ketahanannya. Terlebih pada mereka yang sudah tidak memiliki amandel (kelenjar tonsilnya sudah diangkat), sehingga tak punya pasukan penjaga rongga mulutnya dari ancaman bibit penyakit. Termasuk mereka yang gigi-geliginya sudah keropos, terinfeksi, dan membusuk akar giginya. Mereka lebih rentan terinfeksi rongga mulutnya.

9. Lakukan olah napas.
Ya, daya tahan tubuh juga membutuhkan asupan oksigen yang lebih penuh. Upaya olah napas, yakni dengan cara menghela napas (di udara segar terbuka) seberapa dalam kita mampu, dan menahannya seberapa lama kita bisa, akan lebih membugarkan paru-paru. Paru-paru yang bugar, yang lebih deras aliran darahnya, dan meningkat sistem kekebalan lokalnya, akan lebih diberdayakan untuk mampu mengenyahkan bibit penyakit.

Untuk menyempurnakan hasil olah napas, sertai pula dengan gerak badan yang memadai seperti berjalan kaki dan bersenam. Faktor stres fisik, selain stres mental, juga menambah rentan tubuh seseorang terserang virus flu. Keletihan yang berlebihan (akibat bekerja maupun latihan fisik) tidak dianjurkan selama musim flu.

10. Cukup tidur dan tidak begadang.
Tantangan orang sekarang adalah acap tergoda oleh begitu banyak iming-iming tontonan televisi, hiburan, dan kegiatan bareng di luar rumah di waktu jeda.

Salah satu ancaman penyakit yang banyak menimpa orang sekarang sering sebab kekurangan waktu jeda. Sudah letih di kesibukan siang hari, malamnya sering kurang waktu tidur. Alih-alih sempat tidur siang (seperti orang dulu), tidur malam juga sering tak memadai.

Kondisi kurang jeda, kurang tidur, dan tidur pun tidak nyenyak (sebab stres, terlampau letih), yang menambah rentan tubuh diserang virus umumnya, virus flu khususnya.

Bila mulai terasa badan mulai pegal-pegal, kepala pening, mata terasa panas, mulai bersin dan batuk-batuk kecil, kemungkinan gejala awal flu. Itulah saatnya langsung minum obat flu merek apa saja, dan tidur setelah makan sup atau minuman hangat. Biasanya dengan cara itu flu batal muncul.

Namun, obat warung tidak kuasa menahan laju perjalanan penyakit flu bila sudah telanjur berat. Percuma terus mengonsumsi obat flu saja bila flu sudah lebih dari seminggu, dan gejalanya bertambah berat. Lendir yang semula bening encer sudah berubah kental berwarna, itu berarti flu sudah ditunggangi oleh bibit penyakit lain. Inilah saatnya obat flu perlu didampingi oleh antibiotika.

Di zaman semakin banyak hiburan tengah malam, coba untuk tidak selalu mengikuti kata hati, kendatipun demi si jantung hati. Mereka yang tengah mengidap penyakit menahun (kencing manis, gagal ginjal, penyakit jantung, kanker) tentu lebih ”lemah” dibanding orang normal. (Dr. Handrawan Nadesul)

http://health.kompas.com/read/2012/01/24/13381097/10.Kiat.agar.Tak.Tertular.Flu

Tuesday, January 24, 2012

Mengatasi Bau Mulut Dengan Super Cepat

Mengatasi Bau Mulut - Bau Mulut? Adohh jangan deh sampai mulut kita bau. Orang paling sering mengeluh jika mulutnya mengeluarkan bau tidak sedap, dan celakanya lagi jika bau mulutnya tidak dia sadari namun orang lain di sekitarnya mengomentari mulutnya yang mengeluarkan bau tidak sedap, bisa-bisa dia kehilangan muka. Nah, bagaimana jika orang itu adalah Anda dan bau mulut menimpa diri anda?

Nah disini beritamandiri akan sedikit memberikan tips tips tentang cara mengatasi bau mulut dan pencegahannya. Sebelum kita membahas tentang mengatasi bau mulut ada baiknya anda mengetahui informasi seputar bau mulut berikut ini...

Apa itu bau mulut?

Bau mulut atau halitosis ternyata bukanlah suatu penyakit, melainkan suatu gejala yang harus diketahui penyebabnya. Beruntung kalau si penderita sadar adanya hawa tidak sedap dari mulutnya dan segera mengunjungi dokter gigi untuk mengatasinya. Jika tidak, bau mulut tersebut akan menimbulkan pengaruh negatif dalam bisnis, pergaulan, bahkan kehidupan perkawinan.

Pada umumnya Bau Mulut Terjadi jika:

• Ada infeksi di rongga mulut, sariawan, gigi keropos atau berlubang, gusi bengkak, karang gigi atau calculus.
• Lidah meradang, bisa karena kurang vitamin, lidah tergigit, atau tumbuh kanker di sana.
• Ada infeksi gusi, gusi gampang berdarah, demam, mulut banyak mengeluarkan liur dan badan lemah.

Cara Mencegah Bau Mulut

• Pastikan kesehatan dan kebersihan gigi serta mulut dengan menggosok gigi dua kali sehari, pada pagi dan malam hari sebelum tidur. Jika perlu, berkumurlah dengan cairan antiseptik untuk memastikan bakteri anaerob tak berkembang biak selama Anda beristirahat.
• Jangan lupa menyikat lidah, permukaan lidah yang tidak rata memungkinkan adanya sisa makanan tersangkut di sana. Usahakan sesering mungkin minum air putih. Hindari minum kopi karena akan memperparah keadaan. Ada baiknya pula untuk mempertimbangkan menghentikan kebiasaan merokok, karena bau racun rokok akan senantiasa menetap.
• Mengunyah permen karet bebas gula bisa membantu merangsang produksi saliva (air liur), terutama bagi mereka yang memiliki saliva yang kental.
• Kunjungi dokter gigi. Mungkin ada gigi yang berlubang, ada karang gigi, atau masalah kesehatan mulut dan gigi Anda.

Mengatasi Bau Mulut

Untuk mengatasinya, berkumurlah dengan secangkir kecil perasan lemon. Setelah itu, makanlah yogurt tawar yang mengandung bakteri lactobacillus. Selain menghilangkan bau mulut, bakteri jenis ini juga memiliki manfaat tambahan, yaitu dapat memelihara kesehatan saluran pencernaan dan mencegah sembelit. Kombinasi lemon dan yogurt sangat efektif untuk menetralisasi bau mulut dalam waktu yang relatif cepat. Bahkan, manfaatnya dapat bertahan hingga 12-24 jam setelah pemakaian.

Nah itulah seputar informasi tentang bau mulut dan mengatasi bau mulut, buat Anda yang punya masalah dengan bau mulut dan buat Anda yang tidak ingin bau mulut menjadi masalah yang mengganggu, Semoga artikel ini dapat bermanfaat buat anda untuk mengatasi bau mulut anda.

http://www.beritamandiri.com/2011/07/mengatasi-bau-mulut-dengan-super-cepat.html

Tuesday, January 17, 2012

Mengapa Semakin Banyak Wanita Melahirkan Anak Kembar?

Untuk pertama kalinya dalam sejarah, wanita lajang yang berusia di bawah 30 tahun memiliki penghasilan lebih besar dari pria dalam rentang usia yang sama.

Pada waktu bersamaan, terjadi kelahiran anak kembar di AS lebih banyak dari yang pernah ada. Apakah kedua fakta tersebut saling berhubungan? Jawabannya iya.

Laporan baru dari Center of Disease Control and Prevention (CDC) menyebutkan, tingkat kelahiran bayi kembar naik dua kali lipat pada tiga dekade terakhir. Sampai tahun 2009, terdapat satu kelahiran kembar dari 30 kelahiran.

Peningkatan penggunaan obat penyubur dan meningkatnya kualitas perawatan dianggap sebagai salah satu faktor penyebab. Faktor lainnya adalah lebih banyak wanita yang menunggu sampai mereka berusia lebih dari 30 tahun menikah.

Pada tahun 2008, 14 persen seluruh kelahiran di AS merupakan dari wanita yang berusia 35 ke atas. Dan angka tersebut masih terus meningkat.

Akibat evolusi, wanita di usia 30-an secara biologis lebih besar kemungkinan untuk melahirkan anak kembar, bahkan tanpa bantuan perawatan kesuburan. Sepertinya tubuh kita mulai mengejar ketinggalan kemajuan teknologi.

Selagi para wanita menghabiskan waktu mengejar karier dan menunda memiliki anak sampai berusia 30 sampai 40-an, sebuah pertanyaan yang cenderung menyinggung gender tetapi sangat rasional muncul. Apakah populasi manusia akan menurun karena para wanita tidak mau punya banyak anak? Apakah anak-anak akan tidak memiliki saudara karena wanita menunggu terlalu lama untuk memiliki anak?

Tetapi, dengan dua anak sekaligus, muncul juga permasalahan. Mengandung anak kembar meninggikan risiko baik untuk ibu maupun bayi. Kemungkinan terjadinya kelahiran prematur lebih besar dua kali lipat karena satu rahim dibagi untuk dua janin, yang dapat memicu risiko kesehatan yang tidak biasa kepada kedua anak tersebut.

Merawat anak kembar pun cukup melelahkan. Penelitian baru-baru ini menemukan, orangtua yang memiliki anak kembar mengalami masalah kesehatan mental lebih banyak daripada mereka yang memiliki satu anak.

Tetapi untuk bayi kembar, yang tumbuh bersama kembarannya, keuntungannya juga berlipat. Tidak ada kakak-beradik lainnya yang memiliki kesempatan untuk menggunakan bahasa pribadi mereka sendiri. Fenomena bahasa bayi kembar disebut cryptophasia, dan itu menjadikan dua bayi kembar menjadi seorang bintang.

Anak kembar memiliki kemungkinan anak kembar juga lebih besar dari orang lainnya. Keuntungan lainnya anak kembar, mereka lebih mudah dapat pekerjaan di film komedi dan sangat membantu jika ingin bertukar identitas. Mereka juga dijamin memiliki teman setia seumur hidup.

Lihatlah Lilly Millward dan Ena Pugh, kembar tertua di dunia, yang berusia 102 tahun. Mereka sama-sama berumur panjang dan memiliki selera humor yang sama. "Kami sangat beruntung," kata Lily.

Sumber:
http://id.she.yahoo.com/mengapa-semakin-banyak-wanita-melahirkan-anak-kembar.html