Monday, February 7, 2011

“JANTUNG” INFO KESEHATAN DARI DR MARSITO

Sakit

Gejala yang disebut sakit itu salah kaprah.Sakit itu sendiri yg berasal dari "ill" merupakan kondisi akibat terkena penyakit. Sementara gejala yg timbul disebut nyeri ( "pain").

Saya sampaikan salah satu nyeri yg penting utk diwaspadai dan mendapat perhatian, ialah nyeri dada (chest pain), yang sering berkaitan erat dg serangan jantung koroner.

Biasanya timbul nyeri yg sifatnya seperti tertekan benda berat di dada, merasa sesak nafas, dan acap menyebar ke sisi lengan kiri. Tanda lain yg bisa diamati oleh orang lain adalah penderita nampak pucat, keringat dingin akibat menahan nyeri yg hebat. Dalam hal ini tidak ada bisa dibuat-buat.

Kalau nyeri demikian, jangan ambil risiko, segera dibawa ke rumah sakit yg mempunyai fasilitas emergency yg memadai.

Semoga bermanfaat sebagai pengetahuan, tanpa harus mengalami, insya Allah.

Batuk

Batuk ....adalah proses yg diakibatkan refleks di alveolus dan merangsang sentra batuk utk batuk, bertujuan utk mengeluarkan sesuatu yg harusnya nggak ada, atau adanya sekret yg berlebih (dahak). Batuk normal diperlukan.

Sementara dalam hal yg ditanyakan Asti dan teman-teman terkait utk proses resusitasi (CPR: Cardipulmonary resuscitation) adalah batuk yg disengaja, dg maksud utk meningkatkan tekanan di dalam dada dan dg itu diharapkan aliran darah (terutama ke otak) terjaga sehingga kesadaran terjaga. Tentunya dalam hal ini hanya bisa terjadi/dikerjakan pada penderita yang masih sadar dan mengetahui adanya serangan jantung koroner.

Sementara, memang, proses batuk sendiri memerlukan energi yg besar dan tentunya membebani kerja jantung yg sudah berat akibat suplai darah lewat koroner bermasalah. Jadi masih kontroversi.

Pertolongan awal pada serangan jantung koroner.

Jika melihat dan mengetahui ada penderita dg keluhan nyeri dada yg khas (nyeri seperti ditimpa barang berat di dada, yg menjalar ke lengan kiri, atau nyeri lambung, kemudian dijumpai keringat dingin di wajah, pertanda nyeri yg hebat-bukan dibuat-buat-) maka pertama-tama diistirahatkan di tempat yg tenang, ventilasi udara yg baik. Kalau penderita yg sebelumnya sdh diketahui punya penyakit jantung koroner (PJK), biasanya mereka membawa obat penolong adanya serangan jantung (biasanya preparat ISDN) berikan dia dg obat tsb dg cara di taruh di bawah lidah penderita. Ini akan membuat dilatasi koroner (koroner melebar) dan mengurangi nyeri. Sambil menyiapkan utk evakuasi ke rumah sakit terdekat, yg tentunya mempunyai fasilitas emergency yg memadai.

Penderita dibuat tenang, dg demikian detak jantung tidak meningkat. Karena dg detak jantung meningkat kebutuhan O2 meningkat, sementara pengisian darah koroner justru saat jantung tidak menguncup (kontraksi). Jadi makin cepat jantung berdenyut semakin singkat peluang koroner mendapat aliran darah.

Kalau mempunyai preparat MST (tablet morfin) berikan kepadanya utk meredakan nyeri, sebab makin nyeri, jantung makin cepat berdenyut.

Kalau penderita jatuh ke dalam kondisi nggak sadar, artinya pasokan darah ke otak kurang atau berhenti, pertama kali yakinkan bahwa jalan nafas tidak tersumabt dg cara dagu di tarik (didongakkan), nilai ada nafas tidak (adanya hembusan udara dihidung), kalau ada nafas, kemudian raba nadi karotis, atai nadi di bagian dalam lengan. Kalau teraba, pertahankan penderita tetap bernafas.
Sementara itu jangan lupa segera bawa ke rumah sakit.

Pernafasan buatan

Pak Masyhuri, cara memberikan pernafasan buatan, kalau tanpa alat bantu, dari mulut ke mulut. Jadi diberikan setiap kali 2 (dua) hembusan ke mulut korban. Hembusan akan cukup membantu memberikan oksigen, asal hembusan tersebut masuk ke dalam paru. Tandanya masuk ke paru, setiap menghembus korban, penolong sambil melirik dada korban. Kalau dada korban mengembang, artinya, hembusan efektif.

Sementara dg kedua tangan menekan dada, adalah dalam usaha utk memompa jantung dari luar dada, yg diharapkan aliran darah ke otak terjaga. Tapi sebelum emngerjakan kedua tindakan tersebut, hendaknya kita sudah pasti bahwa korban memang tidak bernafas dan tidak teraba nadi karotis, pasti korban tidak sadar.

Algoritmanya : pastikan korban tidak sadar dg memanggil dan atau menepuk pundak . Kita dongakkan kepala dengan mengangkat dagu, dengarkan dan rasakan ada tidaknya hembusan nafas lewat hidung korban. Jika sudah pasti korban tak sadar dan tak ada nafas dan juga nggak ada nadi, lakukan bantuan nafas mulut-ke-mulut dan kompresi dada.
Kalau korban nggak sadar, tetapi masih bernafas, itu jantung pasti masih berdenyut.

Semoga yg sedikit ini bermanfaat utk teman-teman semua.

Dikutip dari milist TldJOG70

No comments:

Post a Comment