Melalui milis alumni TldJOG70, Sudarmanta Tri Widada menyampaikan artikel yang sangat menarik terkait dengan aktivitas gunung Merapi. Artikel ini merupakan pendapat dari Dr. Andang Bachtiar/Ketua Dewan Penasehat IAGI yang ditulis pada tanggal 8 November 2010. Berikut ini adalah artikelnya.
1. Sampai kapan Merapi akan terus bergejolak? Bisakah diperkirakan dan dipastikan?
Seperti jawaban atas pertanyaan tentang proses berdimensi besar geologi lainnya yg menyebabkan bencana (rangkaian gempa - tsunami) perkiraan tentang kapan mulai dan kapan berakhirnya suatu periode proses tertentu mempunyai derajat ketidakpastian berbanding terbalik dg pengetahuan kita akan proses tsb dan sbrapa lengkap/banyak jumlah data statistik empiris yg menunjang prediksi. Pengetahuan kita ttg tipe letusan merapi yg "non wedus-gembel" yaitu letusan eksplosif membentuk kolom vertikal yg spt kita lihat skrg agak terbatas, krn selama ini yg berulang hampir 5 tahunan adalah letusan tipe "nue ardentee atau wedus gembel" itu... Secara teoritis kegiatan letusan akan berkurang dan berhenti saat kandungan gas dlm magma berkurang dan atau energinya melemah, yg akan didahului dg keluarnya lava leleran atau sumbat lava (lagi). Selain itu juga kegiaran gempa volkaniknya akan mulai berkurang frekuensi dan besarannya,..yg mana sampai tadi siang berita yg direlease mengindikasikan bhw trend bacaan seismogram blm menunjukkan kecenderungan turun. Jadi masih blm dpt dipastikan brp hari, minggu atau bln lagi aktifitas Merapu periode ini akan berakhir. Pengamatan visual atas leleran lava di puncak dan juga monitoring trend gempa akan sangat membantu. Cek terus dg kawan2 PVMBG di BPPTK Yogja.
2. Bagaimana penjelasan ilmihannya?
Lihat jawaban no 1
3. Faktor-faktor apa yang menyebabkan Merapi bergolak dan berhenti? Hitung2annya bagiamna?
Lihat jawaban no 1, plus tambahan bhw adanya penunjaman lempeng samudra di selatan Jawa yg menyusup di bawah lempeng benua Asia yg bagian pinggiran atasnya menjadi tempat kita hidup di Sumatra-Jawa-Kalimantan ini yg penyusupannya diarah tsb dimulai dan berlangsung terus sejak 32jt th lalu (Oligocene) telah menyebabkan dinamika pembentukan jalur gn api pada jarak 150km dr titik penujaman tsb, yaitu dlm hal ini Merapi termasuk di dlm jalur tsb. Merapi jadi paling aktif (4-5th sekali bergolak) kmungkinan krn posisinya pd blok JawaTengah yg selain disusupi dr selatan juga ditekan dr utara (lihat bentuk kelurusan pantai2 JaTeng yg menjorok masuk ke dalam baik di utara maupun di selatan, lebih sempit dr luasan JaBar dan atau Jatim, itu sbg ekspresi penekanan tsb.
4. Benarkah letusan kali ini lebih besar dari tahun-tahun tahun sebelumnya? Mengapa?
Ya,..menurut data dlm 70 th terakhir memang ini yg terbesar, tapi pernah juga dicatat letusan th 30an yg hujan kerikilnya sampai di Madura, kmungkinan itu juga besar, dan kmungkinan juga th 1006 spt dituliskan oleh van Bemmelen dlm bukanya Geology of Indonesia (1949), dimana disebutkan letuan besar th itu telah menghancurkan kerjaan Mataram Purba, mengubur candi Borobudur dsb.
5. Benarkah letusan kali ini menciptakan alur baru lahar? Mengapa? Alur baru itu wilayah mana saja?
Mungkin lebih tepatnya adalah aktifasi (pengaktifan kembali) alur2 lahar lama, krn sebenarnyalah semua alur sungai di daerah radius seputaran Merapi yg tersusun dr aliran lahar memang merupakan alur2 lahar sejak dulu kala, hanya saja dlm periode tertentu arahnya lebih ke barat, selatan atau timur dsb. Nah saat ini alur2 lama kembali terisi efek endapan2 lahar maupun wedhus gembel Merapi.
6 Jika demikian, berarti radius daerah rawan lebih meluas? Berapa ukurannya? Banyak desa yang ahrus dikosongkan?
Radius daerah rawan bencana yg diperluas dr 15km menjadi 20km Jumat kmrn menurut saya tdk berhubungan langsung dg alur2 baru atau lama tapi dg kekuatan energi luncuran dan jumlah material yg diluncurkan oleh proses awan panas wedhus gembel yg lebih besar dr sebelum2nya. Karena lebih besar maka radius jangkuannya menjadi lebih luas. Bukan krn alur2nya baru.
7 Bagaimana dengan perhitungan mistik? Sering cocokklah? Atau tidka tepat? termasuk soal mitos asap Mbah Petruk?
Saya tdk begitu mendalami soal hitung2an mistik, tp kalau soal mitos mBah Petruk saya ckp kenal ceritanya dr almarhum mertua saya yg asli Tompak, Ampel, Boyolali (lereng Merbabu-Merapi sblah timur). Bhw Mbah Petruk itu kerabat moyangnya penduduk daerah lereng Merapi-Merbabu, dia sangat sakti dan gak pernah mandi, trus suatu saat menghilang saat terjeruumus (dijerumuskan?) di suatu pusaran air (kedung) di sungai di daerah sana. Setelah itu kadang beliau muncul dlm penampakan jika terjadi atau akan terjadi hal2 besar di sekitar daerah tsb mengingatkan para kerabat dan turunannya. Itu saja yg saya tahu (dan memang kita sdg mengalami bencana besar saat ini)
8 Apakah masyarakat akan dibiarkan mempercayaikan kalkulasi mistik tersebut?
Lihat jawaban no 7. Tambahan: saya tdk tahu kalkulasinya yg mana, tapi kalau hal besar sedang terjadi, maka percaya tidak percaya memang bencana Merapi sedang terjadi.
9. Kira2 kapan lagi meletus? Jika rutin bagaimana melindungi penduduk?
Kita tahu dari data empiris statistik bahwa perioda aktifitas letusan Merapi itu pendek (5 tahunan), makanya dia disebut sebagai Gn Api teraktif di dunia. Ini menjadi satu kerutinan juga telah disadari oleh Pemerintah khususnya jajaran Badan Geologi ESDM. Level kesadaran ini harusnya juga diterapkan di BNPB dlm rangka memitigasinya mengurangi resikonya bagi penduduk. Nampaknya setelah periode letusan Merapi ini BNPB harus konsentrasi full memitigasinya, mungkin dengan menata ulang memetakan daerah bahaya dan tata ruang secara keseluruhan (tentunya lintas sektoral juga)
10. Benarkan akan menyuburkan lahan di sekitar letusan gunung termasuk pertanian penduduk? alasan ilmiahnya?
Benar, debu volkanik mengandung zat yg menyuburkan tanah, terutama di daerah tropis seperti Indonesia. Alasan ilmiahnya bukan kompetensi kami, mudah2an kawan2 dar i Pertanian bisa lebih memberi pencerahan.
11. Nah, soal pasir yang dihasilkan dari letusan kan biasanya menjadi ladang rezeki dan dijual? Kira2 dari letusan sekarang volumenya berapa?
Pasir2 terkonsentrasi di alur2 lahar yaitu di sungai2 yg berhulu di Merapi, dimana lahar sendiri merupakan bagian dari produk letusan gn api tsb. Kalau dr info BPPTK-PVMBG bhw material yg sdh dimuntahkan Merapi mencapai 100jt meter kubik, maka pasir2 yg akan jadi rejeki di alur2 sungai tsb pastinya tdk akan melebihi jumlah tsb volumenya krn mrk hanya sbagian kecil saja proporsinya dr keseluruhan material volkanik yg diluncurkan Merapi
12. Pasca letusan nanti, upaya recoverynya bagaimana? Butuh biaya berapa? Perlu relokasi penduduk tidak?
Recoverynya bgnmn dan butuh biaya brp, nampaknya bkn kompetensi saya untuk menjawabnya. Tetapi jika menyangkut perlu relokasi penduduk atau tidak tergantung dr revisi peta daerah bahaya Merapi yg baru nanti. Di daerah bahaya 1 yg baru nantinya tentunya perlu juga dipertimbangkan u/merelokasi penduduknya kalau memang sblmnya ada pemukiman di sana.
Salam,
Dr Andang Bachtiar
============================================
Artikel lainnya yg terkait dengan meletusnya gunung merapi ini, dapat anda baca lebih lanjut dengan meng-klik di sini
============================================
Terima kasih postingnya Pak Djendro.. Kemarin mau usul tapi internet lemot, semalam kepikiran terus.. Ehhh.. ternyata telepatinya nyambung.. Memang artikel yang sangat bagus dan menenteramkan hati.. Well appreciated. Salam hangat, ss
ReplyDelete